Kematian Diplomat Kemlu

Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian Diplomat Kemlu, Jasad Arya Daru dalam Kondisi 'Terlalu Rapi'

Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMATIAN ARYA DARU - Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan masih menyisakan tanya meski polisi sudah menggelar konferensi pers. Menurut pakar pidana, sang diplomat meninggal dunia karena dibunuh. (Istimewa).

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta – Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, diduga bukanlah akibat bunuh diri. 

Keyakinan ini muncul setelah keluarga melihat kondisi jasad Arya yang ditemukan dengan kepala terlilit lakban secara sangat rapat dan rapi.

"Meninggalnya almarhum ini sangat tidak wajar, seorang yang melakukan bunuh diri tidak mungkin melakukan sesuatu yang menyengsarakan, mereka paling melakukan secara mudah," ujar Kuasa Hukum keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di KompasTV.

Dwi juga menyoroti kondisi lain yang dianggap tidak lazim. 

Menurutnya, selimut yang digunakan Arya Daru saat ditemukan tewas juga terlihat masih rapi. 

"Secara data yang ada bahwa dibungkus plastik, katanya tidak ada sidik jari sama sekali, selimutnya tertata rapi, dia tertutup selimut, lalu dilakban dengan rapi. Rasanya tidak ada seorang yang mau mengakhiri hidupnya dengan secara rapi seperti itu," jelasnya.

Selain itu, Dwi menyinggung soal promosi jabatan yang baru saja diterima Arya Daru untuk bertugas di Finlandia. 

Ia mengatakan bahwa Arya dan keluarganya sangat gembira dan bersemangat untuk pindah.

"Yang jelas Arya Daru dan keluarga dalam posisi yang sedang gembira. Dari chat 24 jam terakhir antara istrinya dan Arya Daru itu semua (isinya) mereka dapat visa, beli tiket, anak-anaknya sudah dipindahkan ke sekolahnya, sudah siap pindah ke Finlandia, tanggal 31 Juli (2025) akan berangkat," papar Dwi.

Dengan berbagai kejanggalan tersebut, pihak keluarga menduga kuat adanya keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya Daru. 

"Bukan profesional, paling tidak, ada orang yang ahli melakukan itu," tegas Dwi.

Penemuan Jasad

Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal pada Selasa (8/7) di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat. Jasadnya ditemukan dalam kondisi kepala terlilit lakban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, pada konferensi pers Selasa (29/7) mengatakan bahwa Arya Daru meninggal akibat mati lemas. 

"Sebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang menyebabkan mati lemas," kata Wira.

Pihak kepolisian juga menyimpulkan bahwa kematian Arya tidak melibatkan orang lain.
 
"Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," ungkap Kombes Wira.

Isi Tas dan Rekam Medis Arya Daru

Kepolisian mengungkapkan bahwa tas hitam berukuran besar milik diplomat muda Arya Daru Pangayunan ditemukan di samping tangga lantai 12 Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada 9 Juli 2025. 

Penemuan ini terjadi sehari setelah jasad Arya ditemukan.

Menurut Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, di dalam tas tersebut terdapat rekam medis Arya Daru dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, yang tertanggal 9 Juni 2025.

Selain itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa Arya Daru terekam kamera CCTV berada di lantai 12 Gedung Kemlu pada malam 7 Juli 2025, antara pukul 21.43 hingga 23.09 WIB.

Berdasarkan rekaman tersebut, Arya terlihat membawa tas ransel dan tas belanja saat naik ke rooftop lantai 12, namun tidak membawanya saat turun. 

Lakban Kuning Dibeli Bersama Istri di Yogyakarta

Mengenai lakban kuning yang melilit kepala korban, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan bahwa lakban tersebut dibeli oleh Arya Daru bersama istrinya, Meta Ayu Puspitantri.

Keduanya membeli lakban di sebuah toko di Yogyakarta pada Juni 2025. 

Sebagian lakban tersebut ditinggalkan di Yogyakarta dan akan diserahkan oleh istri korban kepada penyidik untuk dicocokkan dengan temuan di lokasi kejadian.

Reonald menambahkan bahwa lakban kuning serupa umumnya digunakan oleh pegawai Kemenlu sebagai penanda barang bawaan saat bertugas ke luar negeri, memudahkan identifikasi barang di bandara.

Ponsel Hilang, WhatsApp Terkoneksi ke Laptop

Hingga saat ini, keberadaan ponsel Arya Daru masih menjadi misteri. 

Namun, Ditsiber Polda Metro Jaya berhasil menemukan bahwa nomor WhatsApp Arya terkoneksi dengan laptop miliknya. 

Hal ini memudahkan penyidik untuk melacak riwayat panggilan dan pesan korban, yang kerap digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman.

Penyelidikan kasus kematian Arya Daru Pangayunan masih terus berlanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.

 


Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Yakin Arya Daru Tak Bunuh Diri, Kuasa Hukum: Tak Ada yang Akhiri Hidup Secara Rapi Seperti Itu