Informasi Kesehatan

Waspada! 3 Jenis Cacing Ini Bisa Hidup di Usus Manusia Lewat Tanah Tercemar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI CACING -- Tiga jenis cacing yang dikenal sebagai Soil Transmitted Helminths (STH) ini bisa masuk ke tubuh melalui tanah yang tercemar dan berkembang biak di dalam usus manusia.

TRIBUNGORONTALO.COM -- Tanah bukan hanya tempat tumbuhnya tanaman, tetapi juga bisa menjadi media penularan cacing parasit berbahaya bagi manusia.

Tiga jenis cacing yang dikenal sebagai Soil Transmitted Helminths (STH) ini bisa masuk ke tubuh melalui tanah yang tercemar dan berkembang biak di dalam usus manusia.

Cacing-cacing ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur atau larva, atau bahkan langsung menembus kulit saat bersentuhan dengan tanah yang kotor dan lembap.

Kondisi lingkungan yang kurang higienis menjadi faktor risiko utama penyebaran infeksi ini.

Berikut adalah 3 jenis cacing parasit yang bisa hidup di usus manusia atau dikenal dengan Soil Transmitted Helminths (STH).

Soil Transmitted Helminths (STH) adalah sekelompok cacing parasit yang hidup di usus manusia dan siklus hidupnya memerlukan tanah.

3 Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan  acing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).

Baca juga: 3 Kesan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail untuk Kapolda Eko

Baca juga: Pecco Bagnaia Alami Hari Kelam di Sirkuit Balaton, Asa Juara Dunia MotoGP Terancam?

Mengutip dari laman BRIN.go.id, penularan terjadi melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur atau larva, terutama di lingkungan yang kotor dan lembap.

BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia dalam menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta penemuan dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegrasi. 

CACING PARASIT. Berikut adalah 3 jenis cacing parasit yang bisa hidup di usus manusia atau dikenal dengan Soil Transmitted Helminths (STH). Soil Transmitted Helminths (STH) adalah sekelompok cacing parasit yang hidup di usus manusia dan siklus hidupnya memerlukan tanah

Tanah menjadi tempat pematangan sekaligus media penularan penyakit cacingan.

Telur atau larva juga dapat masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau menembus kulit secara langsung. Infeksi cacing sering kali tidak menimbulkan gejala spesifik

Namun, pada infeksi berat dapat muncul gejala seperti sakit perut, kram, mual, muntah, diare, hilang nafsu makan, dan penurunan berat badan.

Penanganannya meliputi pemberian obat cacing sesuai resep dokter serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Dampak infeksi cacing parasit dalam jangka pendek bisa berupa gangguan pencernaan, reaksi imun, anemia akut, malnutrisi sementara kelelahan dan lesu

Sementara dampak jangka Panjang jika tidak ditangani bisa berupa kekurangan gizi kronis, anemia kronis, kerusakan organ, gangguan sistem saraf, penyumbatan usus atau saluran empedu hingga risiko kanker.

Baca juga: UT Gorontalo Gelar Turnamen Tenis Lapangan CUP II, Ajang Promosi dan Perkuat Silaturahmi

Baca juga: Kabar Baik! Bantuan PIP 2025 untuk Pelajar SD hingga SMK Dicairkan Agustus

Gejala & Bahaya Infeksi Cacing

Meskipun infeksi ringan sering tidak menunjukkan gejala, kasus yang lebih berat bisa menyebabkan:

  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Anemia dan malnutrisi

Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi cacing jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan organ, gangguan sistem saraf, hingga meningkatkan risiko kanker.

Perilaku sepele bisa picu infeksi cacing adalah

  • Jarang cuci tangan sebelum makan/ setelah toilet;
  • Tidak mencuci bersih sayur & buah, makan daging/ikan setengah matang;
  • Berjalan tanpa alas kaki di tanah tercemar, jajan sembarangan, serta kurang menjaga kebersihan lingkungan.

Pencegahan

Metode efektif mencegah infeksi cacing dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, rajin cuci tangan pakai sabun, masak makanan hingga matang, minum air higienis, gunakan alas kaki, rutin minum obat cacing sesuai anjuran, jaga kebersihan kuku, dan kelola limbah dengan baik.

Baca juga: Sempat Dikaitkan dengan Tragedi 1998, Demo 25 Agustus Hanya Isu, Aksi Buruh Digelar 28 Agustus

Baca juga: Tragedi Zara Qairina: Guru Sebar Hoaks Mesin Cuci, 5 Siswi Ditetapkan Sebagai Pembully

Pencegahan infeksi cacing bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana namun penting, antara lain:

  • Cuci tangan pakai sabun secara rutin
  • Konsumsi makanan matang dan minum air bersih
  • Gunakan alas kaki saat beraktivitas di luar ruangan
  • Rutin minum obat cacing sesuai anjuran
  • Jaga kebersihan lingkungan dan kuku
  • Kelola limbah dengan benar

Termasuk intervensi tambahan seperti obat cacing massal berbasis hasil pemeriksaan tinja, terutama anak-anak. Akses serta sarana air bersih publik juga penting untuk menekan risiko infeksi secara signifikan.

Pemeriksaan rutin, terutama pada anak-anak, serta program pemberian obat cacing massal juga menjadi langkah penting dalam pengendalian infeksi cacing di masyarakat.

Jangan remehkan cacingan! Mulai dari tanah, penyakit ini bisa menggerogoti kesehatan tubuh secara perlahan. Jaga kebersihan diri dan lingkungan, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com