Berita Kota Gorontalo

Pelayanan RSUD Aloei Saboe Gorontalo Dikritik Keluarga Pasien, Dokter Spesialis Datang Terlambat

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAYANAN PUBLIK – Mohamad Kelvin Tolinggi, keluarga pasien melayangkan protes kepada pihak RSUD Aloe Saboe Gorontalo, Jumat (8/8/2025). Dokter spesialis dituding tidak disiplin.

Ia mendesak Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, untuk mengevaluasi kinerja tenaga medis di rumah sakit tersebut. 

"Pak Wali Kota harus melakukan evaluasi kinerja, membenahi, dan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Aloe Saboe," bebernya.

Keluhan ini juga ia sampaikan kepada Ketua DPRD Kota Gorontalo, sembari mengingatkan agar para tokoh daerah tidak "drama politik". 

"Kami mendesak Wali Kota untuk melakukan evaluasi," tegasnya.

Tanggapan Pihak Rumah Sakit

Menanggapi protes tersebut, Wakil Direktur Pelayanan Diklat dan Keperawatan RSUD Aloe Saboe, Boby Harun Oko, mengaku sudah menerima laporan dan akan menindaklanjutinya. 

Ia menjelaskan bahwa standar pelayanan minimal di rumah sakit berlangsung pukul 08.00-13.00 WITA.

"Artinya pelayanan itu mau dimulai jam 9 atau jam 10 itu boleh," terangnya.

Menurut Boby, keterlambatan dokter bisa terjadi karena mereka sedang melakukan kunjungan ke pasien rawat inap sebelum melayani pasien di poli. 

Wadir menduga masalah ini terjadi akibat miskomunikasi antara perawat dan pasien.

"Ada miskomunikasi antara perawat dan pasien," ujarnya.

Baca juga: 347 Kasus Dispensasi Nikah di Gorontalo, Didominasi Pelajar dan Kehamilan di Luar Nikah

Ia juga membenarkan adanya keterbatasan jumlah dokter saraf di RSUD Aloe Saboe. 

"Kalau mau dihitung kurang, dan itu harus diakui, karena spesialis itu sulit kita dapatkan," akunya.

Pihak rumah sakit berjanji akan melakukan perbaikan, termasuk mencantumkan jadwal pelayanan yang sesuai dengan jam kehadiran dokter di aplikasi Mobile JKN. 

Boby mengakui bahwa waktu tunggu yang melebihi satu jam tidak sesuai standar.

"Kami akui memang ada yang terlambat, itu yang perlu kami sampaikan permohonan maaf kepada pasien," tuturnya.

Ia memastikan sudah mengimbau para dokter untuk lebih disiplin, baik melalui grup komunikasi internal maupun edaran resmi yang akan segera dikeluarkan, agar keluhan serupa tidak terulang kembali.

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)