PLN

Terangi Jalan Wirausaha, Bantuan PLN Sulap Bengkel Langit di Bantaeng Kian Berkembang

Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANTUAN PLN -- Langit Bengkel di Dusun Ma’lero, Desa Biangloe, Kabupaten Bantaeng. Bengkel ini menjadi tumbuh dan berkembang berkat dukungan dari PT PLN (Persero).

TRIBUNGORONTALO.COM, Bantaeng – Di salah satu sudut desa di Kabupaten Bantaeng, suara dentingan alat dan deru mesin kini menjadi hal biasa. 

Di sanalah "Langit Bengkel," sebuah usaha milik kelompok warga Dusun Ma’lero, Desa Biangloe, tumbuh dan berkembang. 

Berkat dukungan dari PT PLN (Persero), semangat wirausaha masyarakat yang semula terhalang keterbatasan alat dan modal kini perlahan membuahkan hasil.

Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan telah memberikan dampak nyata. 

Sejak tahun 2024, PLN mendampingi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) “Langit Bengkel” dengan memberikan bantuan peralatan bengkel yang memadai, sehingga operasional usaha dapat berjalan lebih maksimal.

Kelompok ini terbentuk dari keprihatinan masyarakat akan tingginya angka pengangguran. Berbekal tekad dan keterampilan dasar, mereka mendirikan bengkel sebagai sumber penghidupan. 

Namun, tanpa alat yang memadai, usaha mereka sulit berkembang. PLN kemudian hadir tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai mitra pemberdayaan. 

Bantuan alat seperti mesin kompresor, alat pembuka ban, dan trafo las menjadi titik balik bagi bengkel tersebut. Kini, usaha mereka tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga semakin dipercaya masyarakat.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan bahwa program TJSL PLN dirancang untuk memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan. 

“Kami ingin membantu masyarakat di sekitar proyek infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan SUTT, Gardu Induk, dan pembangkit. Salah satunya adalah proyek SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng yang kini dalam tahap prakonstruksi. 

Melalui program ini, kami berharap masyarakat sekitar dapat merasakan langsung manfaat pembangunan, baik dari sisi ekonomi maupun keterampilan,” ungkap Wisnu.

Ia menambahkan bahwa hasil dari program ini sudah mulai terlihat. 

“Alhamdulillah, usaha warga kini semakin ramai, pendapatan mereka meningkat, dan mereka menjadi lebih percaya diri. Kami juga melakukan pengukuran dampak secara objektif melalui metode Social Return of Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). 

Hasilnya sangat menggembirakan: nilai SROI sebesar 2,78 dan IKM sebesar 3,84, keduanya masuk kategori sangat baik,” jelasnya.

Baca juga: Sukses di Asia Pasifik, Contact Center PLN 123 Raih 8 Penghargaan Bergengsi

Ketua KUBE Langit Bengkel, Idrus Solihin, tidak dapat menyembunyikan rasa syukurnya. 

Halaman
12