Namun Misran juga menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap ikon kebanggaan daerah itu.
“Sayang sekali kalau dibiarkan. Ini kan wajah Bone Bolango juga,” tegasnya.
Meski tak semegah dulu, Center Point masih menjadi titik temu bagi warga. Di pagi dan sore hari, tempat ini ramai oleh warga yang joging.
Malam harinya, suasana berubah menjadi tempat nongkrong anak muda, dengan jajanan kuliner yang ramai dijajakan di sekitarnya.
Kini, harapan masyarakat hanya satu: agar pemerintah daerah segera turun tangan. Bukan hanya untuk memperbaiki bangunan, tapi juga mengembalikan marwah Center Point sebagai simbol kejayaan dan kebanggaan Bone Bolango. (*)