Angin Tornado di Gorontalo

Perjuangan Fatma Ali Selamatkan Balita dan Nenek Tuna Netra dari Amukan Angin Tornado Gorontalo

Penulis: Jefry Potabuga
Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANGIN TORNADO -- Potret rumah Fatma Ali (25) di Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (8/5/2025). Fatma Ali menceritakan detik-detik dirinya menyelamatkan keluarganya dari amukan angin puting beliung (tornado).

TRIBUNGORONTALO.COM – Bencana angin puting beliung di Desa Pentadio Timur, Kabupaten Gorontalo, menyisakan momen tak terlupakan bagi warga setempat.

Diceritakan Fatma Ali (25), ia bersama neneknya berjuang menyelamatkan diri dari amukan angin puting beliung.

Fatma kala itu berupaya menyelamatkan dua balita dan adiknya.

Kala itu, angin menghantam rumah mereka sekitar pukul 14.30 Wita, pada Senin (5/5/2025). 

"Saat mendengar angin kencang, saya kaget dan langsung memanggil adik dan nenek saya. Anak pun saya gendong langsung lari ke arah bawah," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Kamis (8/5./2025).

Di situasi angin menerpa, Fatma berupaya menutup semua pintu dan keluar melalui pintu depan.

Saat berjalan menjauhi rumah, Fatma nyaris dihantam atap rumah yang terbawa angin. Beruntung atap itu terbang lewat di samping mereka.

"Pas kami sudah di luar seng-seng rumah saya sudah terbang dan hampir mengenai kami," bebernya.

Suami Fatma saat kejadian tengah berada di luar rumah. Sehingga Fatma harus berjuang sendiri menyelamatkan keluarganya.  

Fatma mengatakan dirinya hanya bisa pasrah. Setelah angin berlalu, Fatma terpaksa tidur di rumah tetangga.

Posisi rumah Fatma yang berada di dataran tinggi itu tak lagi memiliki atap, terutama di ruang tengah dan kamar tidur. Bahkan bagian samping rumah tertimpa pohon besar.

Rumah Fatma satu-satunya itu sudah telah terputus aliran listrik akibat angin puting beliung.

Sejauh ini rumah Fatma belum bisa ditempati. Ia mengatur beberapa perabot rumah tangga kemudian menutupnyadengan terpal.

"Sudah tidak bisa ditinggali ini Pak, apalagi tidak ada listrik," keluhnya.

Ia hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumahnya.

Halaman
12