Berita Viral

Terlibat Cekcok Karena Tangkapan Kurang, 2 ABK di Jakarta Nekat Lempar Nahkoda Kapal Ke Laut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN - Tersangka R dan B jelaskan kronologi hingga melempar nahkoda kapal ke laut, usai konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/4/2025). Keduanya merupakan kakak beradik.

“Kemudian, berdasarkan hasil pelaporan dari pemilik kapal, nilai-nilai barang yang hilang dan digelapkan itu sejumlah kurang lebih Rp 400 juta,” kata Donny lagi.

Namun, alat-alat ini dijual oleh B dan R senilai Rp 41.200.000.

Baca juga: Detik-detik Kebakaran di Tempat Laundry di Jalan Kenangan Kota Gorontalo

Sebagian uang ini diberikan kepada ABK yang lain agar mereka pulang ke rumah masing-masing.

Para ABK ini juga diancam agar tutup mulut dan tidak melapor ke polisi ataupun kembali ke Jakarta, tempat kapal berangkat.

Setelah pencarian intensif, kedua tersangka ditangkap di Sarolangun, Jambi pada 15 Maret 2025.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 372 Jo Pasal 374 KUHP tentang penggelapan serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa, dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.

Emosi Dimarahi dan Dilempar Kunci Inggris 

Nakhoda kapal Poseidon 03, Tumpal Sianturi, sempat cekcok hingga melempar kunci inggris ke arah seorang ABK (anak buah kapal) sebelum ia dilempar ke laut oleh ABK.

Baca juga: Detik-detik Kebakaran di Tempat Laundry di Jalan Kenangan Kota Gorontalo

"Saya mau tanya, apa maksud melempar kunci Inggris sampai kaki saya luka?’” ujar R kepada Tumpal si nakhoda Poseidon, sebagaimana diceritakan sendiri oleh R saat dihadirkan polisi di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (25/4/2025).

Pria inisial R ini adalah Wakil Kepala Kamar Mesin (KKM) di kapal Poseidon 03 yang dinakhodai Tumpal Sianturi.

Awal ceritanya, R dan Tumpal sempat cekcok sekitar tanggal 24 Maret 2024.

Saat itu, Tumpal marah karena cumi tangkapan mereka masih sedikit.

Tidak terima dimarahi oleh Tumpal, R pun mendatangi kapten kapal ini.

Namun, R tidak langsung menghampiri Tumpal.

Ia menunggu beberapa saat setelah awak kapal yang lain selesai menimbang cumi yang mereka tangkap.

Baca juga: Fakta-fakta yang Terjadi pada Kebakaran di Tempat Laundry Jalan Kenangan Kota Gorontalo

Halaman
123