TRIBUNGORONTALO.COM -- Dua Anak Buah Kapal (ABK) di Jakarta ini nekat melempar nahkodanya ke laut.
Hal ini dikarenakan cekcok yang terjadi karena tangkapan ikan berkurang.
Dilansir dari Tribun-Medan.com, pelakunya ini ternyata kakak beradik berinisial R dan B.
Kini keduanya pun ditangkap Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair).
Baca juga: Diduga Mabuk, WNA Asal Ghana Ngamuk di Supermarket, Aniaya Pegawai hingga Bawa Pisau
B mendorong Nakhoda bernama Tumpal Sianturi ke laut hingga tewas setelah adiknya R dianiaya oleh korban saat keduanya terlibat cekcok.
Tumpal Sianturi sempat cekcok beralasan B tidur-tiduran sementara tangkapan cumi mereka baru sedikit.
Pertengkaran ini terjadi sekitar tanggal 24 Maret 2024.
“Keributan ini dipicu karena nakhoda mendapati kepala kamar mesin (KKM) ini sedang tidur-tiduran di saat hasil tangkapan ikan, tangkapan cumi tidak banyak. Ternyata ini sangat membekas di hati KKM,” ujar Kasubdit Gakkum Ditpolair Kombes Donny Charles Go saat konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat.
Donny mengatakan, saat itu tidak ada saksi mata yang melihat pertengkaran antara nakhoda dengan awak kapalnya.
Namun, sejumlah awak kapal yang lain sempat mendengar suara nakhoda kapal yang minta tolong.
Baca juga: Jenderal Purnawirawan TNI Usul Gibran Rakabuming Dicopot dari Wapres, Ini Respons Presiden dan MPR
B mendorong Nakhoda bernama Tumpal Sianturi ke laut hingga tewas setelah adiknya R dianiaya oleh korban saat keduanya terlibat cekcok.
“Mereka menduga bahwa nakhoda kapal ini telah dibuang, tetapi mereka tidak tahu siapa yang membuang, karena ada yang mendengar nakhoda kapal ini teriak minta tolong pada saat berada di atas, lalu mereka tidak sanggup menolong,” lanjut Donny.
Berdasarkan penelusuran polisi, Tumpal sudah diketahui tidak berada di atas kapal pada 27 Maret 2024.
Saat itu, kapal Poseidon 03 ini baru saja bersandar di Bangka Belitung.
Ketika kapal bersandar, B bersama dengan seorang ABK berinisial R disebutkan menjual semua isi kapal, mulai dari keperluan berlayar seperti alat navigator, sparepart, dan satelit.