Di tengah kontroversi ini, perusahaan-perusahaan tambang seperti The Metals Company dan Impossible Metals menyambut baik langkah Trump.
Mereka berencana untuk mengajukan izin penambangan di perairan AS dan internasional.
"Penambangan laut dalam lebih ramah lingkungan daripada penambangan di darat," klaim perwakilan The Metals Company.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa dampak penambangan laut dalam masih belum sepenuhnya dipahami.
Studi terbaru menunjukkan bahwa aktivitas ini dapat menyebabkan kerusakan "irreversibel" pada ekosistem laut dan mengganggu kehidupan laut.
"Kerusakan akibat penambangan laut dalam tidak terbatas pada dasar laut, tetapi akan memengaruhi seluruh kolom air," kata Jeff Watters dari Ocean Conservancy.
Dengan rencana ambisiusnya ini, Trump sekali lagi memicu perdebatan global tentang masa depan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan.
Pertarungan untuk menguasai mineral laut dalam baru saja dimulai, dan dampaknya masih belum bisa diprediksi. (*)