Kemudian sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup.
Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Mengacu pada sidang isbat awal Ramadhan kemarin, sidang isbat diumumkan sekitar pukul 19.30 WIB.
Secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB.
Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.
"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dikutip dari kemenag.go.id.
Abu Rokhmad menjelaskan setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal.
Pertama, dimensi ta'abbudi. "Rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa," ujarnya.
"Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat," sambungnya.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Surabaya - Bitung April 2025: Cek Harga Tiket KM Nggapulu dan KM Dorolonda
Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirnasi atas data-data hisab dan antronomis.
"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat."
"Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat," kata dia.
Proses Rukyatul Hilal rencana akan dilalukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali.
"Di Provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com