Bacaan Doa

Bacaan Doa Pagi Hari Senin, Pembuka Pintu Rezeki hingga Tenteramkan Hati

Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOA PAGI HARI - Ilusari pria sedang berdoa. Simak bacaan doa pagi hari Senin.

TRIBUNGORONTALO.COM – Simak bacaan doa pagi hari Senin, 24 Maret 2025.

Rasulullah SAW senantiasa memperbanyak berdoa di waktu pagi dan petang.

Doa paling banyak diamalkan yakni doa dimudahkan rezeki.

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surat At-Talaq ayat 3:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”.

Berikut doa yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, dilansir NU Online.

 بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ

Bismillâhi ‘ala nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta‘jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.

Artinya: Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang Kau tunda dan enggan menunda apa yang Kau segerakan.

Saat membaca doa di atas, sudah barang tentu diiringi dengan penghayatan dan merenungi kandungan artinya. 

Karena dengan demikian, saat membaca doa tersebut maka akan semakin mantap dan yakin dengan kandungan kalimatnya.

Dengan doa ini, kita berharap kepada Allah untuk membuka pintu-pintu rezeki di luar rumah. 

Kita juga memohon kepada-Nya untuk memberikan ketenteraman batin kita di tengah kondisi kritis dalam hal finansial. 

Riwayat ini dapat disebutkan oleh Imam an-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar, yang biasa disebut Al-Adzkar.

Halaman
1234