"Kita ingin anggota DPRD membatalkan UU TNI yang baru disahkan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, mereka turun ke Kantor DPRD Sulut mewakili masyarakat.
Baca juga: Rektor UNG Beri Selamat Kepada 1.993 Calon Mahasiswa Baru yang Berhasil Lulus Jalur SNBP 2025
"Kita mewakili masyarakat, tatapi tidak ada anggota DPRD Sulut yang datang menemui kami," pungkasnya.
Massa aksi gabungan yang menamakan Aliansi Sulut Bergerak berhasil menerobos blokade polisi.
Mereka berhasil masuk Kantor DPRD Sulut yang dijaga ketat polisi.
Sejumlah fasilitas pun rusak seperti meja kaca, pot bunga, hingga keyboard komputer.
Massa juga mencoret tembok dengan tulisan "Tolak UU TNI".
Massa aksi pun ditahan oleh polisi di lantai 1 Gedung DPRD Sulut.
Mereka memaksa masuk ke ruangan paripurna DPRD Sulut.
"Izinkan kami masuk di kantor rakyat!" teria massa aksi.
Baca juga: Warga Kota Gorontalo Serbu Pasar Murah, Rela Antre Panas-Panasan di Tengah Puasa Demi Dapat Kupon
Sampai saat ini masa aksi terus berusaha masuk ruangan paripurna.
Tak sampai di situ, massa aksi lainnya pun memblokade jalan raya dengan membakar ban.
Ratusan mahasiswa duduk melingkar ditengah jalan.
Akibatnya arus lalu lintas menjadi terganggu, bahkan terjadi kemacetan panjang.
Polisi yang berjaga di lokasi tidak bisa berbuat apa-apa. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id