Berita Nasional

THR ASN Cair 100 Persen di Pekan Depan, Kemenkeu: Tinggal diteken Presiden

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

THR ASN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisyaratkan, pencairan tunjangan hari raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri tahun ini, penuh 100 persen. THR ini akan segera dicairkan di minggu depan, tinggal menunggu pengumuman dari Prabowo

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan percepatan pencairan ini dimaksud untuk mendongkrak daya beli dan ekonomi Indonesia. 

Baca juga: THR PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Naik 12 Persen, Ini Prediksi Besaran dan Komponen THR 2025

"Percepatan pencairan THR untuk ASN dengan alokasi sekitar Rp 50 triliun bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan, memperkuat konsumsi domestik, serta mendorong perputaran ekonomi di berbagai sektor, terutama perdagangan dan jasa," katanya, dikutip Sabtu (8/3/2025).

Menurut Airlangga, kebijakan percepatan pencairan THR bagi ASN tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas makroekonomi dan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I-2025. 

Selain ASN, TNI dan Polri, para pensiunan juga akan mendapatkan THR. 

Namun, besaran THR para pensiunan ASN, TNI dan Polri akan berbeda-beda tergantung dari golongan, peringkat jabatan dan kelas jabatannya. 

Pada 2024 pemerintah telah menaikkan uang pensiun ASN sebesar 12 persen. 

Dengan demikian besaran THR pensiunan PNS pada tahun ini akan menyesuaikan dengan besaran uang pensiun yang berlaku mulai tahun lalu. 

Baca juga: THR 2025 Karyawan Swasta Dipastikan Cair Sebelum Idul Fitri, Berikut Jadwal Pencariannya

Di sisi lain pemerintah juga meminta THR para pekerja swasta bisa dibayarkan perusahaan paling telat seminggu sebelum lebaran 2025. 

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto menegaskan pembayaran THR bakal meningkatkan daya beli masyarakat.

"Dari sisi permintaan, puncak konsumsi rumah tangga selama Ramadan 2025 menjadi salah satu motor penggerak utama (perekonomian Indonesia)," ungkapnya

"Kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas makroekonomi dan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025," kata Haryo.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com