TRIBUNGORONTALO.COM – Sebuah truk PT Elnusa Petrofin menabrak pohon di Desa Pontolo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo.
Pantauan TribunGorontalo.com, kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) itu kecelakaan pada Kamis (13/2/2025) pagi.
Truk diduga kehilangan kendali hingga oleng ke sisi kiri jalan hingga menabrak pohon.
Menurut keterangan warga setempat, Megawati Bumulo, dua orang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
Sementara itu, satu penumpang lainnya diduga tewas di tempat, tetapi jasadnya masih terjebak di dalam mobil dan sulit dievakuasi.
Dugaan sementara kecelakaan ini disebabkan oleh rem blong, namun informasi ini masih perlu diverifikasi oleh pihak berwenang.
Adapun sopir mengalami patah tulang akibat meloncat sebelum truk menabrak pohon.
Saat ini pihak kepolisian sedang mengamankan tempat kejadian perkara. Petugas Basarnas juga telah berada di lokasi.
Mereka berupaya untuk menderek truk tersebut.
Truk Sulit Dievakuasi
Menurut seorang aparat, saat ini masih dicari cara terbaik untuk mengevakuasi mobil ini tanpa menimbulkan risiko tumpahan BBM atau kebakaran.
Sementara itu, di lokasi masih terlihat ramai. Banyak warga setempat yang menyaksikan mobil tersebut.
Apalagi, di atas mobil masih terdapat korban jiwa. Ia adalah seorang penumpang yang tak sempat menyelamatkan diri.
Pria dengan kaos hijau itu hingga berita ini dimuat, masih berada di atas kap mobil BBM bernomor polisi B 9167 SFV.
Baca juga: BREAKING NEWS: Buntut Kasus Korupsi Heryanto Kodai, Kantor Dinas PUPR Kabupaten Gorontalo Digeledah
Pontolo Rawan Kecelakaan
Para supir truk yang melintasi Desa Pontolo, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) harus ekstra hati-hati.
Pasalnya, tanjakan di desa tersebut sering kali memakan korban dan rawan kecelakaan.
Salah satu supir truk, Supratman Lamalaka (33), mengungkapkan keluhannya atas tanjakan maut tersebut.
"Tanjakan ini sering menghambat perjalanan kami," ujar Supratman saat ditemui di lokasi, Rabu (15/5/2024).
Tanjakan yang memiliki panjang hampir 1 kilometer ini memang terbilang berbahaya.
Apalagi saat musim hujan, jalannya licin dan membuat para supir truk kewalahan saat membawa muatan besar.
"Kalau musim hujan itu jalannya licin, sehingga saya perlu berhenti sejenak untuk mengosongkan jalan tersebut dari kenderaan lainnya," jelas Supratman.
Supratman menambahkan, untuk menaiki tanjakan Pontolo perlu supir truk yang sudah berpengalaman.
"Jalan ini termasuk sulit banyak tantangannya, selain tanjakan, jalannya juga cukup sempit," jelasnya.
Truk muatan berkapasitas 9 ton saja sudah sangat susah melintasi tanjakan tersebut.
"Sekitar 9 ton muatan, itu sudah sangat susah naik," kata Supratman.
Lebih parah lagi, tanjakan tersebut sering memakan korban dan rawan kecelakaan. (*)