Tribun Podcast

Gubernur Terpilih Gusnar Ismail Ungkap Misinya Mengentaskan Kemiskinan di Gorontalo

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Ponge Aldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNGORONTALO.COM -  Gubernur Terpilih Gorontalo Gusnar Ismail mengungkap cara untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo.

Hal ini masuk dalam misinya yakni Gorontalo keluar dari lima provinsi termiskin di Indonesia. 

Hal itu diungkapkan dalam Tribun Podcast bertajuk Gebrakan Sang Pemimpin yang dilaksanakan di kediamannya, Jalan Brigjen Piola Isa, Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Podcast ini dipandu Manager Conten TribunGorontalo.com, Aldi Ponge yang tayang Youtube dan Facebook TribunGorontalo.com pada Kamis (15/01/2025) sore

Kata Gusnar Ismail, hal perlu dilakukan adalah manajemen kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. 

"Misalnya daerah harus mendorong program-program pengentasan kemiskinan, itu harus sejalan dengan program pusat termasuk provinsi," katanya

Katanya, perlu ada pemetaan angka kemiskinan sesuai kondisi di lapangan, siapa yang miskin dan apa yang mereka butuhkan.

"Upaya selanjutnya adalah fokus, pemberantasan kemiskinan jangan hanya slogan saja tapi agendanya hanya rapat, itupun di luar daerah," katanya.

Selain itu, setelah dilantik, dia akang mengurangi rapat OPD yang dilakukan di luar Gorontalo. 

"Rapat di luar daerah akan dikurangi, karena uanganya justru mengalir keluar, padahal kita punya fasilitas di sini," bebernya.

Dia akan mendorong pelaksanaan even nasional di Gorontalo. Sehingga makin banyak perputaran uang di Provinsi Goorntalo. 

Baginya, perbedaan partai pengusung kepala daerah tidak akan menghalangi kolaborasi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota. 

"Saya yakin dan percaya tidak akan ada pertentangan, mereka berpengalaman insyaallah akan lebih mudah berkolaborasi," bebernya.

Selain itu, dirinya akan  berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten kota terkait pengelohan pertambangan. 

"Pada intinya pertambangan yang tidak memiliki izin itu harus berizin, tambang juga bisa mendorong PAD, yang jelas muaranya untuk kesejahteraan rakyat," katanya

Sapi dan Jagung Diolah di Gorontalo Sebelum Diekspor

Gusnar Ismail mengungkapkan Gorontalo masih mengekspor sapi hidup ke sejumlah daerah. 

Dia berharap ke depan, sapi dan jagung sudah diolah di Gorontalo sebelum diekspor ke daerah lain.

"Saya lihat data statistik, industri Gorontalo masih sangat rendah. Apa yang kita produksi ekspor selalu dalam bentuk mentah seperti jagung dan sapi hidup.  Seperti ternak sapi, kita berencana membangun rumah potong hewan, sehingga sapi tidak lagi dikirim dalam kondisi hidup," ungkapnya.

Katanya, hal ini juga sejalan dengan program nasional yakni hilirisasi dan industrialisasi. 

"Namun memang kita harus butuh investor untuk mendukung program-program ini.Begitupun dengan jagung, kita harus ada industri pengelolaannya juga," katanya

Selain itu, Gusnar Ismail mengungkapkan posisi strategis Gorontalo yang berada dekat ibu kota negara bisa menjadi keuntungan bagi Gorontalo.

"Memang secara geografis kita dekat. Posisi strategis ini nanti akan mendorong ekspor ke IKN. Pelabuhan harus beroperasi maksimal, karena itu yang menjadi penunjang utama. Namun yang jadi pertanyaan apa yang mau kita muat ke sana? Sehingga saya bilang tadi seperti sapi dan jagung itu kita harus sudah siap," tegasnya

Gusnar Ismail Siap Jalankan 5 Program Unggulan saat 100 Hari Kerja

Gusnar Ismail mengatakan dirinya akan mulai melaksanakan program unggulan tersebut dalam 100 hari kerja setelah dilantik jadi gubernur Gorontalo.

"Yang pasti adalah lima program unggulan kami. Namun sementara kita persiapkan administrasinya di OPD adalah program pengembanganan UMKM," katanya.

Dia akan mulai  memberikan bantuan ternak kendati dilakukan secara bertahap. Selain itu dia akan menjalankan program Presiden Prabowo yakni makan bergizi gratis. 

"Meskipun belum sepenuhnya, namun kita sudah mau mulai. Pertama adalah mensukseskan program makan bergizi gratis (MBG), kemudian kita memastikan semua anak wajib sekolah," ungkapnya.

Gusnar Ismail Akan Siasati APBD Provinsi Gorontalo Masih Minim

Gusnar Ismail mengakui masih minimnya APBD Provinsi Gorontalo dibanding provinsi lainnya.

Untuk itu, dirinya langsung bergerak cepat bertemu sejumlah organisasi perangkat daerah. Hal ini dilakukan agar DAK, dana bagi hasil dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) makin meningkat dalam APBD 2026 mendatang.

"Makanya itu yang saya sampaikan tadi, saya sudah harus lebih cepat melakukan diskusi dengan berbagai OPD. Sehingga (APBD) 2026 kita harus membuat konsep usulan dana yang memang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya

"Pada intinya proyeksi 2026 kita akan maksimalkan DAK, dana bagi hasil (DBH), dan meningkatkan pendapatan asli daerah," tambahnya.

Dirinya juga akan mendorong instansi vertikal melaksanakan banyak program dekonsentrasi di Gorontalo.

"Yang kedua adalah bagaimana meraih atau mendorong kegiatan-kegiatan di kementerian/lembaga, dengan label kegiatan nasional tetapi pelaksanaannya di Gorontalo," ungkapnya

Dia juga akan melibatkan peran Investor atau swasta untuk meningkatkan PAD pemerintah provinsi Gorontalo. 

Gerak Cepat Sudah Komunikasi dengan OPD

Gusnar Ismail mengaku sudah mulai berkomunikasi dengan Ketua DPRD dan Pj Gubernur Gorontalo serta organisasi perangkat daerah agar saat dilantik langsung bekerja melaksanakan janji kampanyenya.  

"Saya juga sudah meminta izin kepada Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin untuk untuk melakukan komunikasi dengan organisasi perangkat daerah. Komunikasi itu secara garis besar mencakup dua yang pertama adalah memenuhi janji kampanye pilkada 2024 lalu. Sehingga setelah pelantikan kita sudah bisa langsung action," jelasnya

Selain itu, dia mengaku sudah mulai mendiskusikan dengan perangkat daerah terkait APBD Provinsi Gorontalo 2026. 

"Kenapa? Karena saat ini APBD Provinsi Gorontalo 2025 sudah mulai berjalan dan sudah ada alokasinya masing-masing. Kalau pelantikan dilakukan pada 7 Februari 2025, makan kita masih punya waktu panjang untuk membahas Rencana Anggaran Pembangunan 2026," jelasnya

"Kalau nanti pelantikan dilakukan bulan Maret, maka kita akan menghadapi sejumlah kesibukan seperti puasa, hari raya Idul Fitri dan hari raya ketupat, saat itu psikologi para pejabat pasti belum pulih," tambahnya

Katanya, jika terjadi keterlambatan akan berpengaruh pada penyusunan dana alokasi khusus (DAK).

"Sementara APBD kita ditunjang dari DAK. Kalau DAK tidak dibahas lebih awal, maka sudah pasti akan mengalami keterlambatan, sehingga tidak akan maksimal diserahkan oleh eksekutif ke DPRD. Nantinya di 2026, APBD Provinsi Gorontalo ditakutkan akan minim DAK. Jadi hal itu kemudian kita diskusikan dengan OPD yang ada DAK-nya," katanya.

Geser Anggaran, Akomodir Program Warga Gorontalo

Gubernur terpilih Gorontalo Gusnar Ismail mengatakan dirinya akan melakukan pergeseran APBD setelah dilantik.

Gusnar Ismail mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo. Hal ini dilakukan untuk program yang menyentuh ke warga Gorontalo sesuai janji kampanyenya.

"Insya Allah bisa, karena kemarin saya juga sudah komunikasi dengan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo perihal pergeseran anggaran. Hal itu semata-mata untuk mengakomodir program-program yang sudah dijanjikan kepada masyarakat," katanya

Dia mengungkap salah satu programnya yaitu pengembangan sapi. Program unggulan ini akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.

"Misalnya untuk pengembangan sapi, mungkin belum bisa kita lakukan semua saat ini, baru sebagian kecil. Meskipun kecil, tapi bagi saya harus sudah ada yang kita lakukan untuk masyarakat," katanya.

Mantan Ketua Partai Demokrat Provinsi Gorontalo mengaku tidak mempersoalkan penetapan APBD 2025 jauh sebelum adanya gubernur terpilih.

"Kalau itu (penentapan), tidak bisa dikaitkan, bukan tidak ada masalah, namun hasil pemilu tidak bisa disandingkan dengan APBD yang pembahasannya sudah ada time line waktu yang teratur. Dengan kata lain, Gubernur terpilih yang harus menyesuaikan dengan APBD," katanya.

Diketahui, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah ditetapkan sebagai Gubernur terpilih  dan Wakil Gubernur terpilih Gorontalo pada pilkada 2024.

Keduanya merupakan tokoh Gorontalo yang memiliki latar dan trade record yang mumpuni untuk memimpin Gorontalo.

Gusnar Ismail pernah menjabat sebagai Penjabat Pemrov Gorontalo, Wakil Gubernur bahkan Gubernur Gorontalo.

Sementara Idah Syahidah, sebelumnya adalah anggota DPR RI Dapil Gorontalo. Ia juga adakah istri dari mantan Gubernur Gorontalo dua Periode, Rusli Habibie.

Profil Gusnar Ismail, Gubernur Terpilih Gorontalo

Gusnar Ismail lahir pada 12 Desember 1959. Saat ini, ia telah berusia 65 tahun. Gusnar Ismail telah memiliki istri yang bernama Nani Mokodongan. Ia juga telah dikaruniai tiga anak.
 
Gusnar Ismail tercatat pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Limboto tahun 1972. Kemudian, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Limboto tahun 1975 dan SMPP Negeri Gorontalo tahun 1979.

Usai lulus dari SMP, ia mengambil studi S1 Fakultas Pertanian di Universitas Sam Ratulangi tahun 1985.

Setelah lulus dan mendapat gelar Sarjana, Gusnar Ismail kembali melanjutkan pendidikan S2 dan mendapat gelar Magister Manajemen dari STIE Widya Jayakarta tahun 2021.

Tak sampai di situ, ia mengambil S3 dan telah mendapat gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga tahun 2010.

Gusnar Ismail mengawali karier sebagai Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Gorontalo tahun 1991.

Kemudian, ia ditunjuk menjadi Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Gorontalo tahun 1996.

Dua tahun kemudian, ia pun dipercaya menjadi Ketua Bappeda Kota Gorontalo.

Pada tahun 2000, Gusnar Ismail diangkat menjadi Sekretaris Daerah Kota Gorontalo.

Setelah itu, ia mencalonkan diri dan terpilih menjadi Wakil Gubernur Gorontalo periode 2001 hingga 2006.

Untuk kedua kalinya, ia kembali terpilih sebagai Wakil Gubernur Gorontalo masa bakti 2006 hingga 2009.

Usai purna tugas sebagai Wakil Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail maju dan terpilih sebagai Gubernur Gorontalo pada 2009 hingga 2012.

Sebelum akhirnya kembali terpilih sebagai Gubernur Gorontalo periode 2025-2030, Gusnar Ismail pernah menjabat Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya dan Politik Dalam Negeri Lemhannas RI tahun 2020. (*/Jian)