TRIBUNGORONTALO.COM-Sebuah perusahaan di China menghebohkan publik. Beredar sebuah video yang memperlihatkan salah satu karyawan melakukan tindakan berbahaya yakni menelan api.
Tindakan ini dilakukan sebelum karyawan mulai bekerja. Pihak perusahaan meyakini dengan menelan api bisa menghilangkan rasa takut dan akan menimbulkan rasa percaya diri.
Dalam kegiatan tersebut, karyawan diminta memasukkan cotton bud yang menyala api ke dalam mulut mereka.
Salah satu karyawan bernama Rongrong, mengungkapkan pengalaman ini sebagai bagian dari aktivitas membangun tim yang tidak masuk akal.
Biasanya aksi semacam itu biasa dilakukan dalam akrobatik, di mana api padam saat mulut ditutup dengan cepat karena suplai oksigen terputus.
Baca juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini Sabtu 11 Januari 2025 : Cinta, Kesehatan hingga Karir
Namun, aksi ini membutuhkan pengendalian napas, menjaga kelembapan mulut, dan timing yang presisi, sehingga hanya aman dilakukan oleh profesional yang terlatih.
Rongrong mengaku enggan mengikuti kegiatan tersebut, tetapi merasa terpaksa melakukannya karena khawatir akan kehilangan pekerjaannya.
Dia bekerja kurang dari setahun di perusahaan yang berbasis di provinsi Liaoning ini, yang beroperasi di bidang pendidikan, menurut laporan dari Xiaoxiang Morning News.
Acara membangun tim ini berlangsung selama dua hari, melibatkan 60 peserta yang dibagi menjadi enam kelompok.
Menurut Rongrong, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menunjukkan semangat dan tekad kepada pimpinan perusahaan sebagai wujud komitmen untuk mencapai kesuksesan dan keuntungan.
Praktik makan api dalam acara membangun tim dilaporkan cukup umum di China, dengan klaim bahwa hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi rasa takut, dan membuka potensi seseorang.
Sebuah perusahaan pembangunan tim di China timur bahkan menyatakan di situs webnya bahwa mereka menyediakan pelatihan khusus serta peralatan keselamatan untuk aktivitas tersebut.
Baca juga: Ojol Bentor di Gorontalo Viral Gegara Dilarang Masuk di Salah Satu Kampus Swasta, Ini Penyebabnya
Namun, Rongrong merasa kegiatan ini melecehkan dan melanggar undang-undang ketenagakerjaan.
Ia berencana melaporkan perusahaan kepada pihak berwenang, sementara perusahaan itu sendiri belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut.
Berdasarkan hukum di China, perusahaan yang memaksakan praktik tidak wajar yang melanggar hak pekerja dapat dikenai peringatan atau diwajibkan membayar ganti rugi.