Uang Palsu UIN Alauddin Makassar

Terungkap Fakta Doktor Bos Uang Palsu dan Doktor Predator Seksual Mahasiswi Pernah Jadi Rekan Kerja

Dua doktor asal Makassar, yang juga dosen di perguruan tinggi negeri terkemuka, menjadi sorotan media dalam dua bulan terakhir

TribunTimur
Ilustrasi-Dua doktor asal Makassar, yang juga dosen di perguruan tinggi negeri terkemuka, menjadi sorotan media dalam dua bulan terakhir 

TRIBUNGORONTALO.COM-Dua doktor asal Makassar, yang juga dosen di perguruan tinggi negeri terkemuka, menjadi sorotan media dalam dua bulan terakhir terkait dengan kasus hukum yang melibatkan keduanya.

Keduanya dosen di perguruan tinggi negeri berbeda. Mereka adalah Dr Andi Ibrahim SAg SS MPd dan Dr Firman Saleh MHum.

Ibrahim merupakan dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sekaligus menjabat Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar periode 2023-2027. 

Firman merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) sekaligus menjabat Ketua Gugus Penjaminan Mutu dan Peningkatan Reputasi (GPM-PR) Unhas.

Ibrahim kini jadi tersangka kasus pencetakan uang palsu, sedangkan Firman menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi FIB Unhas.

Kasus pencetakan uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Kampus Samata, Gowa, Sulsel, terungkap pada pekan lalu.

Baca juga: Penumpang SAM Air Rute Gorontalo - Pohuwato dan Palu Turun Drastis, Kini Ada Potongan Harga Tiket

Andi Ibrahim Jadi Bos Uang Palsu, Bandingkan Gajinya sebagai Dosen PNS Kemenag

Sementara, kasus pelecehan seksual di Kampus FIB Unhas terungkap pada akhir bulan lalu.

Pada Selasa, 26 Maret 2022 atau 2 tahun lalu, Ibrahim dan Firman pernah bertemu di Ruang Rapat Senat, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Kampus Unhas di Tamalanrea, Makassar.

Sebagaimana ditayangkan melalui laman arab.unhas.ac.id, pertemuan keduanya dalam rangka benchmarking Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin di FIB Unhas.

Benchmarking adalah proses membandingkan suatu hal dengan hal lain yang sejenis untuk mendapatkan tolak ukur atau standar.

"Maksud dan tujuan kegiatan ini sebagaimana dikemukakan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin adalah untuk memperoleh beberapa informasi dari beberapa Program Studi dalam lingkup FIB Unhas yang telah memperoleh akreditasi Unggul (Prodi Sastra Arab, Prodi S2 Linguistik, Prodi S3 Linguistik), hal ini sekaitan dengan adanya beberapa prodi dalam lingkup Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin yang sudah diharuskan untuk melakukan konversi akreditasi dari model lama ke model baru. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan pengalaman FIB Unhas dalam pengelolaan pejaminan mutu."

Demikian tertulis pada laman arab.unhas.ac.id

Terungkap Sosok FS, Dosen FIB Unhas Pelaku Pelecehan Seksual ke Mahasiswi

Saat itu, Ibrahim menjabat Wakil Dekan I Fakutas Adab dan Humaniora UIN Alauddin dan Firman menjabat Sekertaris GPM (Gugus Penjamin Mutu) FIB Unhas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved