Info Tekno

Ilmuwan AI Terkemuka Prediksi Masa Depan AI yang Tak Terduga

Penulis: Redaksi
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilya Sutskever, salah satu pendiri dan mantan kepala ilmuwan OpenAI.

TRIBUNGORONTALO.COM- Ilya Sutskever, salah satu pendiri OpenAI dan mantan kepala ilmuwannya, kembali menjadi sorotan setelah meninggalkan perusahaan untuk mendirikan laboratorium AI sendiri, Safe Superintelligence Inc.

Setelah beberapa waktu menghilang dari publik, Sutskever muncul kembali di Konferensi Pengolahan Informasi Neural (NeurIPS) di Vancouver pada Jumat lalu.

Dalam penampilan publiknya yang langka ini, Sutskever membuat pernyataan berani tentang masa depan AI.

Ia memprediksi bahwa "pre-training", metode pelatihan awal model AI dengan data masif, akan segera berakhir. 

Menurutnya, internet, sebagai sumber data utama, telah mencapai puncaknya dan tidak akan lagi mampu menyediakan data baru yang signifikan untuk pelatihan model AI.

"Kita telah mencapai puncak data dan tidak akan ada lagi," kata Sutskever.

"Kita harus berurusan dengan data yang kita miliki. Hanya ada satu internet."

Sutskever juga memperkirakan bahwa model AI generasi berikutnya akan menjadi "agen" yang memiliki kemampuan untuk bertindak mandiri, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan perangkat lunak.

Selain itu, model-model ini juga akan mampu melakukan penalaran, yang berarti mereka dapat berpikir secara logis dan menyelesaikan masalah secara langkah demi langkah.

Namun, peningkatan kemampuan AI ini juga membawa tantangan.

Sutskever mengakui bahwa semakin kuat kemampuan penalaran AI, semakin sulit untuk memprediksi perilaku mereka. 

Ia membandingkan hal ini dengan kecerdasan buatan yang bermain catur, yang seringkali membuat langkah-langkah yang tidak terduga bagi pemain catur manusia terbaik sekalipun.

Sutskever juga menarik perbandingan antara perkembangan AI dengan evolusi biologis.

Ia mencatat bahwa manusia memiliki pola perkembangan otak yang berbeda dari kebanyakan mamalia. 

Ia berspekulasi bahwa AI mungkin juga akan menemukan pola perkembangan baru yang berbeda dari pre-training konvensional.

Ketika ditanya tentang bagaimana memastikan pengembangan AI yang bertanggung jawab, Sutskever mengakui bahwa ini adalah pertanyaan yang penting namun kompleks. (*)