Berita Viral

Biar Bisa Rawat Ibu di Rumah, Guru Intan Rela Tempuh Perjalanan 168 Km Buat Ngajar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru bernama Nur Intan Nadila Abdul Rajak tempuh 168 km demi bisa rawat ibunya.

Setelah menyelesaikan tugas mengajarnya pada pukul 5.05 sore, ia kemudian memulai perjalanan pulang.

Baca juga: Viral, Agus Korban Penyiraman Air keras Bisa Lihat Lagi Meski Burem, Penyebabnya Terkuak

Banyak netizen yang memberikan apresiasi kepada Intan atas dedikasinya sebagai guru sekaligus putri yang berbakti.

Beberapa komentar menunjukkan rasa syukur dan pengakuan terhadap pengorbanan yang dilakukannya dalam menjalankan tugas mulia sebagai pendidik.

Beberapa netizen juga berbagi pengalaman serupa, mengungkapkan bahwa mereka pernah menghadapi perjalanan yang panjang dengan alasan yang sama.

Meskipun Intan berusaha untuk tetap positif, perjalanan yang panjang telah memberikan dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan sosialnya.

Ia mengaku sering merasa lelah, dan beban kerja yang berat kadang membuatnya stres dan kehilangan motivasi.

Baca juga: Terinspirasi Wapres RI, Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Beri Nama Anaknya Gibran

Kesempatan untuk berkumpul dengan teman-temannya pun terbatas, hanya bisa dilakukan pada akhir pekan atau saat liburan sekolah.

Intan berharap ada kesempatan untuk dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya, meskipun ia menyadari bahwa proses tersebut mungkin akan memakan waktu.

Sementara itu di Indonesia, perjuangan guru baru saja lolos PPPK mengajar di sekolah yang lokasinya di tengah hutan ini juga viral di media sosial.

Bahkan sang guru PPPK harus menyebrangi sungai hingga muara dengan perahu terlebih dahulu.

Adapun sekolah tempat guru PPPK tersebut ialah di SDN 049/V Sungai Punggur Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Sekolah tempat guru PPPK mengajar tersebut terletak di tengah hutan dan jauh dari perumahan warga.

Untuk menuju lokasi itu, ia juga harus menyeberangi sungai hingga muara dengan perahu.

Baca juga: Diduga Korban Pembunuhan, Pemuda ini di Temukan Tewas di Kebun Kopi, Ada Luka di Tangan dan Perut

Bu guru juga harus berjalan kaki karena jalanan yang berlumpur yang licin.

Demi mencerdaskan anak bangsa, guru muda ini rela pergi ke sekolah terpencil tempatnya mengajar.

Halaman
123