TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo-- Cerita Sartin Noho, tukang pijat berasal dari Desa Tupa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Sartin sendiri telah menggeluti dunia pengobatan tradisonal lebih 20 tahun lamanya
Wanita berusia 69 tahun ini memiliki seorang suami yang kesehariannya sebagai petani, mereka berdua memiliki satu orang anak.
Sartin mengaku ia sering mendapat panggilan memijat dari kampung ke kampung. Namun terkadang juga pasien yang langsung mendatangi ke rumah Sartin di Kecamatan Bulango Utara.
"Kadang mereka datang langsung di rumah, namun kadang juga diundang langsung ke rumahnya," ujar Sartin Minggu (27/10/2024).
Tapi panggilan memijat ke kampung orang, Sartin hanya datang di kampung yang bisa ia jangkau.
"Kalau diundang memijat hanya di kampung yang dekat-dekat saja,"terangnya.
Kemudian soal harga sendiri, Sartin tidak mematok dengan harga tertentu. Ia menerima uang sesuai keikhlasan dari pasien.
"Seikhlasnya saja, tergantung pengertian dari pasien,"tuturnya.
Untuk pendapatan Sartin bervariasi kadang dalam sehari ia hanya mendapatkan uang Rp50 ribu dan kadang bisa sampai Rp100 lebih.
Pasien yang datang untuk memijat tidak terlalu ramai biasanya sehari hanya satu orang kadang juga dalam seminggu hanya 3-4 orang.
"Kalau ada yang datang saya urut, kalau tidak ada ya, saya melakukan pekerjaan lain," bebernya.
Ia menyebut selain menjadi tukang pijat, Sartin juga memiliki aktivitas lain seperti merawat sapi, berkebun dan mengurus rumah tangga.
Sartin juga sering diundang pada pengajian emak-emak di desa sendiri maupun desa tetangga.
Untuk pengobatan, Sartin sering menggunakan minyak urut kampung, tapi apabila pelanggan ingin menggunakan minyak lain juga bisa.