Efendi Ali, pengemudi bentor pangkalan lainnya, mengatakan bahwa pertikaian sering kali terjadi ketika pengemudi ojol mengambil penumpang di area pangkalan.
Padahal, menurutnya, kesepakatan ini telah dibuat secara resmi dan disepakati bersama.
"Kadang ada yang tetap menuntut, meskipun sudah ada aturan yang jelas. Ini yang menyebabkan konflik," katanya.
Haikal Bone, pengemudi bentor pangkalan lainnya, menambahkan bahwa aturan ini tidak hanya berlaku di Citimall, tetapi juga di banyak tempat lain, termasuk rumah sakit dan kampus.
"Pengemudi ojol bisa menjemput penumpang di dalam mall, tapi jangan di area depan pangkalan," tegasnya.
Trisno berharap larangan ini dapat menjadi solusi efektif untuk menjaga hubungan baik antara pengemudi ojol dan bentor pangkalan. Ia juga menekankan pentingnya saling menghormati zona kerja masing-masing.
"Kami akan menghormati area pangkalan, dan saya harap mereka juga bisa menghormati zona kami. Kita bisa saling bekerja sama tanpa harus memicu konflik," ungkapnya.
Dengan adanya larangan ini, Trisno berharap tidak akan ada lagi perselisihan di lapangan, terutama di titik-titik strategis.
Pengemudi ojol diharapkan dapat mematuhi aturan untuk tidak mengambil penumpang offline dan fokus pada penumpang yang memesan melalui aplikasi Maxim. (*)