TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Provinsi Gorontalo dibekali pengetahuan ekonomi kreatif.
Tak tanggung-tanggung, kerajinan tangan warga binaan itu mampu meraup penghasilan hingga Rp2,5 juta per produk.
Beragam hasil kerajinan tangan buatan warga binaan itu tak kalah bagus dari pengrajin profesional.
Warga binaan membuat lukisan, ornamen, kaligrafi, bantal, sprei, cermin gantung, tas, bunga, hingga tempat tisu.
"Harga itu tergantung bahan baku yang digunakan, kalau seperti lukisan ini dia dari Rp1,2 juta sampai Rp2,5 juta," ungkap Kasi Pembinaan LPKA Gorontalo, Hasana Katili kepada TribunGorontalo.com, Minggu (4/8/2024).
Kerajinan dibuat warga binaan dari Lapas Kelas IIB Pohuwato, Lapas Kelas IIB Boalemo, Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo, Lapas Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Gorontalo dan Lapas Kelas IIA Gorontalo.
Karya mereka dipajang di Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kantor Wilayah Gorontalo, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo.
Produk bernilai jual itu dipajang bersamaan dengan kegiatan pelayanan khusus Kemenkumham Gorontalo di hari pengayoman yang ke-79.
Layanan ini meliputi Paspor Simpatik, Administrasi Hukum Umum, Kekayaan Intelektual, serta pameran karya warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Ia mengatakan, warga binaan dilatih keterampilan ekonomi kreatif di setiap lapas.
Hal itu bertujuan para tahanan ketika bebas dari hukuman itu bisa membuat karya seni bagi kehidupan mereka kelak.
"Mereka punya jadwal sendiri untuk latihan membuat karya seperti ini. Jadi harapannya ketika mereka bebas akan dipraktikan dan membantu ekonomi mereka," paparnya.
Lebih lanjut, Hasana menjelaskan karya warga binaan juga meliputi makanan seperti keripik. Ada pula kue khas Gorontalo dikemas dengan design menarik untuk diperdagangkan.
Ia menambahkan, warga binaan mendapatkan keuntungan 10-15 persen dari hasil penjualan, sisanya masuk ke kas negara.
"Sisanya disetorkan ke negara, masuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan itu jadi pendapatan negara," tutur Hasna.
Ia menyebut banyak warga mantan binaan Lapas Gorontalo telah memiliki usaha masing-masing.
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya