TRIBUNGORONTALO.COM – Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Koto Kampar Hulu harus belajar di ruangan bekas WC (toilet).
SDN 002 Tanjung di Kabupaten Kampar Riau ini memang lagi kekurangan ruangan.
Mereka sudah 5 tahun mengalihfungsikan ruangan khusus buang hajat itu demi menampung para peserta didik.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi.
Menurut Apriwardi, pihaknya terpaksa merenovasi ruangan tambahan. Saat ini total 223 murid SDN 002 Tanjung.
Kondisi itu membuat para siswa tidak semua bisa tertampung.
Untuk itu pihaknya memperbaiki dan memanfaatkan ruangan bekas WS untuk kegiatan belajar mengajar.
"Sudah lima tahun anak-anak belajar di situ. Itu ruang belajar murid kelas satu," ungkap Apriwardi melalui sambungan telepon, Selasa (11/6/2024) malam, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
"SDN 002 ini cuma ada 9 kelas. Muridnya ada 223 orang. Karena kekurangan ruangan, jadi terpaksa bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak. Di ruangan ini ada 18 orang murid," imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Apriwardi, pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar untuk penambahan ruang kelas.
Namun, sudah bertahun-tahun permintaan sekolah tak pernah digubris dan tak kunjung dikabulkan.
"Sudah dua kali kami masukkan proposal ke dinas (Dinas Pendidikan Kampar) tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas. Waktu itu orang dinas sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil," tutur Apriwardi.
"Ya, harapan kami kepada pemerintah agar tahun ini dapat menambah ruang kelas murid dan ruangan untuk guru," tambah Apriwardi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kampar Aidil belum bisa memberikan penjelasan saat dihubungi Kompas.com.
Keadaan ini sama seperti keadaan murid-murid di Sekolah Dasar SD Negeri 014 Kampung 4 Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).