Setibanya di RS Polri, tiga jenazah yang dibungkus dengan kantong jenazah berwarna oranye milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan langsung dimasukkan ke Instalasi Kedokteran Forensik.
Korban sempat minta tolong
Seorang saksi mata yang berada di lokasi jatuhnya pesawat latih jenis Tecnam P2006T memberikan kesaksian, di mana dirinya sempat mendengar permintaan tolong dari salah satu korban.
Mengutip tayangan Kompas TV, saksi mata tersebut mengatakan korban yang minta tolong ada di dalam pesawat latih yang telah hancur tersebut.
"Ada korban satu udah terpental, saya cek lagi ke dalam (pesawat) ada dua orang, dia sempat minta tolong, sempat masih hidup, cuma minta tolong saja," ujarnya, Minggu (19/5/2024).
Saat itu dirinya tak sendirian namun bersama dengan warga lainnya serta seorang security.
Dirinya pun mengakui tidak dapat berbuat lebih untuk menolong korban yang minta tolong tersebut.
"Saya nggak bisa buat apa-apa," lanjutnya.
Dirinya juga mengatakan saat jatuhnya pesawat, terdengar benturan keras, namun dirinya tak melihat adanya ledakan.
"Waktu itu hujan, saya tidak melihat percikan api," lanjutnya.
Identitas korban
Dua korban diketahui bernama Pulung Darmawan, dan Mayor Purnawirawan Suwanda.
Sementara 1 korban yakni engineering masih belum teridentifikasi.
Diketahui kondisi badan pesawat latih Cesna dengan kode PK-IFR itu terlihat hancur.
Laporan jurnalis Kompas TV, Eka Marlupi, Minggu (19/5/2024), sebelumnya disebutkan petugas gabungan sempat berupaya mengevakuasi 2 korban yang terjebak di puing pesawat. (*)