Keluarga korban menyadari sekolah tersebut merupakan pendidikan berbasis Taruna dan Taruni, namun ia berharap perlakuan ke siswa disesuaikan dengan umur dan tidak berlebihan.
"Hukuman yang gak memberikan pembelajaran positif dihilangkan, perundungan dihilangkan, yang buruk dihilangkan," tegasnya.
Rencananya 30 siswa yang melarikan diri dari asrama sekolah akan balik ke SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo pada Senin (13/5/2024).
Sementara itu, TribunGorontalo.com berusaha meminta keterangan dari pihak SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, namun saat ini mereka enggan menerima tamu dari luar.
"Untuk media kami belum bisa menerima, sekarang juga masih proses pemeriksaan," ungkap satpam yang berjaga di pintu gerbang sekolah, Minggu (12/5/2024) pukul 13.31 Wita.