Hamim Pou Tersangka Korupsi

Tangisan Pecah di Lapas Gorontalo saat Eks Bupati Bone Bolango Hamim Pou Tiba Mengenakan Rompi Napi

Penulis: Redaksi
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangisan haru pecah di Lapas Gorontalo saat eks Bupati Bone Bolango, Hamim Pou tiba dengan tangan terborgol dan berpakaian rompi mermud, Rabu (17/4/2023). Hamim, bupati dua periode itu terlibat kasus dugaan korupsi dana bansos.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Suasana haru terjadi di Lapas Gorontalo saat mantan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou tiba, Rabu (17/4/2024). 

Isak tangis pecah begitu Hamim Pou turun dari mobil tahanan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo. 

Hamim mengenakan romi narapidana (napi) dengan tangan diborgol, turun dengan kaki kiri sambil mengucapkan salam. 

“Assalamualaikum,”  ucap Hamim begitu turun dari mobil coklat tersebut. 

Seketika, Bupati Bone Bolango saat ini, Merlan Uloli segera menyambut tubuh Hamim Pou.

Baca juga: HARTA Kekayaan Hamim Pou, Mantan Bupati Bone Bolango Gorontalo Jadi Tersangka Korupsi Bansos

Merlan Uloli sempat mendampingi Hamim Pou saat menjabat Bupati Bone Bolango. 

Ia kemudian ditetapkan sebagai bupati definitif setelah Hamim mundur untuk ikut Pemilu 2024 kemarin. 

Merlan berpakaian serba hijau, segera memeluk Hamim yang kedua tangannya terborgol. 

“Semoga bapak kuat ya,” tampak suara Merlan Uloli menyemangati Hamim. 

Kemudian, sejumlah kerabat kerja yang sempat bertugas pun, menyambut sosok Hamim. 

Terlihat pula Ketua DPRD Bone Bolango Halid Tangahu, segera memeluk Hamim Pou dengan penuh haru.

Di tengah kerabat dan rekan kerjanya itu, adapula Sekda Bone Bolango, Ishak Ntoma yang berpakaian korpri ikut memeluk Hamim dengan erat. 

Suasana tersebut berlangsung nyaris satu menit, sebelum kemudian Hamim menghilang masuk ke dalam pintu Lapas Gorontalo. 

Baca juga: Profil Hamim Pou, Eks Bupati Bone Bolango Gorontalo Tersangka Korupsi Bansos

Teriakan “Allahuakbar” pun terdengar mengiringi langkah masuk Hamim Pou ke dalam sel tahanan Lapas Gorontalo. 

Teriakan ini bercampur tangisan dari para emak-emak yang mengiringi langkah Hamim. 

Halaman
12