Hilal Gorontalo 1445 H

Gara-gara Awan Tebal Hilal Tak Terlihat di Gorontalo, Hasil Tetap Dikirim ke Pusat

Penulis: Fernandes Siallagan
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOC -- Pemantauan Hilal di Gorontalo. FOTO: Wawan Akuba

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan hilal pada Selasa (9/4/2024) sore.

Namun, upaya mereka untuk melihat hilal terhalang oleh awan tebal yang menyelimuti wilayah Gorontalo.

Pemantauan dilakukan di dua lokasi, yaitu Pantai Botubarani, Bone Bolango, dan Kantor Wilayah Kemenag Gorontalo.

Dua teleskop canggih yang terhubung dengan citra komputer digunakan untuk membantu pengamatan.

Baca juga: Seorang Aparat Desa di Boalemo Gunakan Uang Fitrah Sebanyak Rp 13.8 Juta untuk Judi Online

Meskipun hilal tidak terlihat, tim pemantau mencatat beberapa data penting.

Data itu meliputi azimut matahari (277,82 derajat), azimut bulan (282,34 derajat), tinggi hilal (6,23 derajat), dan elongasi (7,68 derajat).

Menurut Safrianto Kaawoan, Ketua Tim Urais Binsyar, hilal harus terlihat di atas ufuk dengan ketinggian minimal 3 derajat untuk bisa dihitung.

Baca juga: BREAKING NEWS BMKG Pantau Hilal 1 Syawal 1445 di Objek Wisata Hiu Paus Gorontalo

"Sayangnya awan begitu tebal sehingga tim tidak berhasil melihat hilal," ungkapnya. 

Meskipun demikian, hasil pemantauan di Gorontalo tetap akan dilaporkan ke Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menjadi bahan pertimbangan dalam Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1446 Hijriah.

"Andaikan tim berhasil melihat hilal, besar kemungkinan laporan akan diterima," tukas Safri. (*)