TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Petani Desa Dulohupa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo mengeluhkan Bendungan Pilohayanga yang hampir empat tahun rusak.
"Katanya rusak tapi sampai dengan sekarang belum ada solusinya," ujar Iwan Karim, petani Desa Dulohupa kepada TribunGorontalo.com, Senin (4/2/2024).
Petani memiliki 10 petak sawah (lahan 40x50 meter) itu mengaku kesulitan saat musim tanam.
Pasalnya, lahan miliknya cuma mengandalkan irigasi dari Bendungan Pilohayanga.
"Namun sudah hampir empat tahun ini bendungan sudah tak lagi berfungsi," ungkapnya.
Atas alasan itu, Iwan sudah beberapa kali tidak melakukan penanaman.
"Sebenarnya biar musim kemarau, tapi kalau sudah musim tanam, ya kita tanam. Yang penting airnya cukup, itu saja," ulasnya.
Karena tak ada tanda-tanda perbaikan, kini ia menggunakan suplai air dari Bendungan Lomaya, Kabupaten Bone Bolango.
"Itu pun kadang ditutup akses ke wilayah kita sini (Kabupaten Gorontalo)," keluhnya.
Baca juga: Petani Gorontalo Justru Ngutang Beras di Tengah Harganya yang Tinggi
Namun dirinya tidak mempersoalkan itu. Sebab bendungan Lomaya berada di kawasan Bone Bolango.
"Dan di sana (Bendungan Lomaya) itu juga mengalirkan air di Kota Gorontalo, jadi memang harus dibagi," jelas Iwan.
Iwan hanya bisa berharap pemerintah bisa mengecek kondisi bendungan Pilohayanga yang menjadi satu-satunya harapan hidup mereka.
"Ada puluhan hektar sawah disini yang saya rasa sangat membutuhkan. Apalagi kalau sudah musim kemarau, itu akan lebih menyulitkan kita lagi," tutupnya. (*)