TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Ada 62 kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo hingga saat ini.
Penyakit disebabkan nyamuk Aedes Aegypti ini paling banyak diderita masyarakat Kecamatan Suwawa.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Bone Bolango, Iwan Usman.
"Dari 62 kasus, di Kecamatan Suwawa wilayah yang paling banyak. Dengan jumlah 35 kasus dan satu kematian," ungkap Iwan saat ditemui TribunGorontalo.com, Senin (22/1/2024).
Maraknya kasus DBD membuat pemerintah turun tangan. Penanggulangan mulai dioptimalkan guna menghentikan penyebaran penyakit DBD.
"Ada beberapa upaya yang sudah kami lakukan seperti fogging di beberapa titik wilayah, dengan radius 100 meter," lanjutnya.
Baca juga: Malaria dan Demam Berdarah Masih Isu Utama KLB di Kabupaten Pohuwato, Begini Pesan Dinas Kesehatan
Kendatipun, fogging dianggap tidak cukup untuk memberantas DBD secara menyeluruh.
Itu dikarenakan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik nyamuk atau sarangnya tak bisa dibasmi oleh alat satu ini.
Karenanya, pemerintah meminta masyarakat ikut berperan aktif dalam memberantas sarang-sarang nyamuk di genangan air.
Masyarakat perlu menerapkan 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur.
Bak-bak berisi air harus senantiasa dikuras. Juga menutup rapat tempat penyimpanan air. Lalu mengubur barang-barang yang berpotensi jadi sarana perkembangbiakkan nyamuk.
Bagi Iwan, pola 3M itu diyakini mampu membasmi sarang nyamuk biang penyakit DBD.
"Gerakan 3M ini juga sudah kami lakukan tapi masyarakat juga dianjurkan untuk melakukannya," jelas Iwan.
Selain itu, pemda Bone Bolango juga telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M tersebut.
"Surat edaran telah dikeluarkan melalui Sekda Bone Bolango, sehingga masyarakat juga diminta untuk membantu pemerintah dalam membasmi nyamuk ini," pungkasnya.