Ia memilih membuka usaha, karena merasa lebih tertarik dan nyaman untuk mengeksplor dunia bisnis, khususnya bisnis sempol ayam.
Amat merasa terpanggil berbisnis karena ia berasumsi Gorontalo saat ini lebih banyak pedagang berasal dari luar kota.
Ia ingin membuktikan, kalau masyarakat asli Gorontalo juga bisa berkarya di bidang usaha kuliner.
Amat memang masih coba-coba dengan bisnisnya saat ini. Namun, soal wawasan dan keterampilan berdagang, rupanya sudah dipelajarinya sejak kecil.
“Soal berdagang, saya punya pengalaman saat kecil berdagang di pasar dengan Kakek dan Nenek. Dahulu saya cukup lama hidup bersama mereka,” ungkap Amat.
“Usaha sempol ayam ini, modalnya saya kumpulkan dari hasil kerja tambang. Saya tinggal di daerah lokasi tambang,” imbuhnya.
Pria Bone Pantai itu berpesan bagi siapa pun membuka usaha agar tidak pantang menyerah.
“Pesan saya untuk yang sama-sama sedang berjuang merintis usaha untuk tidak berputus asa. Rezeki sudah diatur Tuhan. Kita hanya perlu berikhtiar setiap hari. Karena bisa jadi, suatu hari kita yang akan menciptakan lapangan kerja,” tandas Amat.
(TribunGorontalo.com/Rafiqatul)