Dua Pemuda Jadi Dropshipper Kambing Gorontalo Demi Cuan Jelang Idul Adha 2023

Penulis: Redaksi
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kambing yang dijual jelang Idul Adha 2023.

Reporter: Prailla Libriana

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kesempatan meraup cuan jelang Idul Adha 2023 dimanfaatkan oleh 2 pemuda di Gorontalo. 

Keduanya adalah Bima Sandi Kurnia Dwi Putra Malik dan Arief Ramadhan Saleh. Mereka jadi dropshipper kambing jelang Idul Adha 2023. 

Dropshipper adalah pelaku usaha dengan menjual barang milik orang lain tanpa melakukan stok terlebih dahulu. 

Artinya, dropshipper sebagai perantara antara pembeli dan penjual, dengan harga ditentukan oleh dirinya. 

Bima dan Arif menjadi dropshipper dengan membuat usaha peternakan kambing di Jl Gelatik, Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

"Cuma jaga beli di peternak," ujar Bima saat ditemui TribunGorontalo.com, Rabu (14/6/2023) malam.

Mereka sengaja membuat kandang, karena terkadang ada pembeli yang setelah membayar, meminta kambingnya disimpan hingga akhirnya diambil. 

"Jadi, biasa torang (kami) tampung cuma berapa hari abis itu jual ulang," lanjutnya.

Bisnis ini semakin menguntungkan untuk keduanya, sebab biasanya mereka sudah ada kenalan dengan beberapa peternak kambing.

"Jadi kalau sudah dorang beli, kambing so tidak masuk kandang lagi, langsung diantar ke pembeli," ujarnya.

Peternak kambing pun bermacam-macam kata Bima, tetapi mereka lebih fokus pada peternak lokal.

Tapi biasanya mereka juga menerima permintaan dari luar Gorontalo seperti Palu, Kotamobagu dan lain-lain.

Jadi mereka tinggal mengukur harga untuk daerah yang pengambilan kambingnya tertinggi.

"Misalnya, di bulan ini pembelian harga tinggi itu di Palu, jadi torang drop kesana lagi," jelasnya.

"Misalnya juga di Palu harganya murah, jadi torang ambe lagi yang dari sana," lanjutnya.

Menurit Bima, sistem penjualan tersebut sudah lebih mudah dibandingkan sebelumnya.

Kata Bima, sekarang sudah terdapat beberapa forum penjualan kambing.

Masyarakat Gorontalo pun sudah bisa mengakses informasi tempat peternakan kambing dengan melalui media sosial (medsos).

"Makanya kita untuk mencari selisih harga ini sudah susah," kata dia. 

Ia mengakui sistem jual beli dan harga dari kambing yang mereka jual bervariasi.

"Harganya itu beda-beda, belum lagi di ukuran, jenis kelamin yang bisa mempengaruhi harga," ujarnya.

Kata Bima, seperti harga kambing jantan yang sudah sesuai standar kurban mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta.

Hal itu tergantung pada ukuran dengan jenis kambing yang dipilih.

"Kalau misalnya kambing lokal seperti kambing kacang itu harganya agak murah, kalau kambing etawa harganya dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta bahkan lebih," jelasnya.

Kambing etawa di atas harganya karena dari jenis kambing tersebut dan juga ukuran yang lebih besar daripada ukuran kambing lokal.

"Kalau harga untuk kambing lokal yang betina itu pasaran sekarang Rp 1,5 juta ke atas," ujarnya.

Jelang Idul Adha pun kata Bima mereka sekarang sedang menyurvei kepada peternak kambing untuk mencari harga yang cocok.

"jadi kalau peternak harganya sudah naik, otomatis kita juga masih melakukan penawaran," ucapnya.

Kata Bima, keuntungan yang mereka dapatkan dari selisih harga antara peternak dengan pembeli. (*)