Sedangkan, kata Hasto, untuk membahas soal calon wakil presiden itu dapat berasal sesuai dengan konfigurasi politik yang ada dan kerjasama antar partai politik
Hasto menambahkan sesuai amanat dari Ketua Umum DPP DPIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 partai, ditegaskan bahwa capres berasal dari kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.
Baca juga: Panwaslu Kota Utara Gorontalo Rajin Patroli, Ingatkan Warga soal Batas Coklit Pemilu 2024
Mana yang Bakal Menang?
Terkait itu muncul simulasi jika Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo yang dipasangkan di Pilpres 2024.
Ternyata simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto lebih tinggi tingkat keterpilihannya dibandingkan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, jika melihat simulasi dari pasangan capres-cawapres yang ada, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjaar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyiratkan kekuatan yang besar.
“Secara matematika politik pun, kedua-duanya minimal selalu ada di tiga besar,” kata Yunarto dalam dialog Kompas TV, Senin (13/2/2023).
“Bahkan kecenderungan tren belakangan, Pak Prabowo menyalip kembali Anies Baswedan.”
Menurut Yunarto, hal yang lebih menarik adalah keduanya, baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto, memiliki variabel komplementer.
“Kalau kita lihat, Mas Ganjar ini kita cross tabulasi data, misalnya termasuk yang dipaparkan survei Litbang Kompas, bahwa kebanyakan pemilih Jokowi memilih Ganjar Pranowo.”
Sementara, Prabowo, walaupun posisi politiknya sekarang berada di bagian rezim Jokowi, tapi jika dilakukan cross tabulasi, pemilihnya masih lebih banyak yang berasal dari investasi elektoralnya selama dua pemilu terakhir.
“Kalau digabungkan, dua sosok ini lebih memiliki daya ungkit, dibandingkan misalnya kalau Pak Prabowo bergabung dengan Anies Baswedan, mereka cenderung ada di ceruk yang sama,” kata Yunarto.
“Tetapi, kalau ditanya Prabowo-Ganjar dengan Ganjar-Prabowo, saat ini lebih tinggi siapa? Memang simulasi Ganjar-Prabowo lebih tinggi, kenapa? Dalam survei saat ini, memang Ganjar lebih tinggi.”
Meski demikian, lanjut Yunarto, waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres masih cukup lama, dan segala sesuatu masih sangat dinamis.