TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo meminta ujian ulang kepada 27 mahasiswa program studi terapis gigi.
Sebelumnya, ia menyebut 30 mahasiswa. Belakangan, ia mengoreksi jumlah itu.
"Saya baru terima tadi dari operator untuk mahasiswa yang belum ujian ada 27, kemarin saya sempat bilang 30 orang, ternyata bukan," ungkap Ridwan saat di temui Tribungorontalo.com di ruangan Rektorat UNUGo, Senin (16/1/2023).
Menurut Ridwan, 36 mahasiswa terbagi dua, 20 orang mahasiswa D4 reguler dan 16 orang mahasiswa D3 kelas karyawan.
Untuk mahasiswa reguler yang ikut ujian akhir dinyatakan lulus baru tiga orang.
Non reguler sesuai laporan ada lima orang ujian pertama, dan ada satu susulan.
Total sekarang sembilan mahasiswa sudah selesai ujian.
Lanjut, Ridwan puluhan mahasiswa sudah diberi kesempatan untuk ujian kembali, sampai diundang secara tertulis, tapi yang hadir hanya satu orang.
"Informasi yang saya dapatkan kemarin mahasiswa mengikuti ujian akhir di kampus lain, pada hal saya sudah sampaikan ikut ujian di kampus kita, dari itu menurut saya mereka tidak sah dan harus ujian kembali," jelas Ridwan.
Ada beberapa alasannya harus mengulang ujian. Pertama, dosen pembimbing atau penguji tidak sinkron dengan jurusan para mahasiswa.
Kedua dari salah satu dosen, bukan lagi dosen di kampus UNU Gorontalo.
“Jadi saya meminta kepada para mahasiswa tersebut untuk ujian kembali. Karena ujian sebelumnya tidak sah. karena penguji/pembimbing mereka bukan spesialis jurusannya studi terapis gigi.” terangnya.
Muclis Huntua wakil Rektor 1 Bidang akademik UNUGo juga sependapat dengan rektor.
Ia menuturkan, 27 mahasiswa yang kemarin ikut ujian di kampus lain, tetap tidak sah.
"Saya kerucutkan, bicara tentang Fasilitas, ruangan apapun itu, di kampus UNUGo sudah lengkap. Saya berharap puluhan mahasiswa itu ikut aturan kampus UNUGo bukan kampus lain," pungkasnya. (*)