Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-247: Soal Bom Kotor, Putin Beri Perintah untuk Panggil NATO

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-247 pada Jumat (28/10/2022) antara lain Putin memerintahkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk memanggil komandan tinggi NATO minggu ini atas potensi ledakan bom kotor di Ukraina.

- Sebuah depot minyak di Kota Shakhtarsk yang diduduki Rusia, di Donetsk timur Ukraina, dilalap api pada Rabu (26/10/2022) malam waktu setempat.

Wali Kota Shakhtarsk yang dilantik Rusia, Alexander Shatov, mengklaim kebakaran itu disebabkan oleh penembakan Ukraina terhadap stasiun kereta api.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-239: Putin Umumkan Darurat Militer di 4 Wilayah yang Dicaplok

- AS mengirim Ukraina paket senjata baru senilai 275 juta solar dan bantuan lainnya, dalam upaya untuk meningkatkan upaya mengusir pasukan Rusia keluar dari daerah-daerah utama di selatan saat musim dingin mendekat, kata para pejabat AS, Kamis.

Para pejabat mengatakan tidak ada senjata baru utama dalam paket itu, yang diperkirakan akan diumumkan pada hari Jumat.

- Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka akan meluncurkan kasus pidana terhadap Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak, Maria Lvova-Belova.

Kyiv menuduh Maria Lvova-Belova memungkinkan penculikan dan adopsi paksa ribuan anak-anak Ukraina yang rentan.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-238: Pasukan Putin Serang Pembangkit Listrik Kyiv, 3 Orang Tewas

Maria Lvova-Belova mengatakan minggu ini bahwa dia sendiri telah mengadopsi seorang anak laki-laki yang ditangkap oleh tentara Rusia di Kota Mariupol, Ukraina selatan yang dibom.

Bulan lalu, Maria Lvova-Belova dikenai sanksi oleh Barat atas tuduhan bahwa dia mendalangi pemindahan lebih dari 2.000 anak dari wilayah Donetsk dan Luhansk, Ukraina.

Menurut Ukraina, Maria Lvova-Belova mengatur kebijakan baru untuk memfasilitasi penempatan paksa mereka dengan "keluarga asuh" di Rusia.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)