Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-213: Dimulai, Referendum untuk Gabung Rusia Diabaikan Warga

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato di Stadion Luzhniki Moskow tentang perang di Ukraina pada Jumat (18/3/2022). Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-213 pada Sabtu (24/9/2022) adalah warga mengabaikan referendum di 4 wilayah Ukraina yang digelar guna tujuan pencaplokan atau bergabung dengan federasi Rusia.

Ini mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengeluh bahwa Teheran merugikan warga Ukraina.

Ukraina dan AS menuduh Iran memasok drone ke Rusia namun hal ini telah dibantah Teheran.

Zelensky telah meminta Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk menanggapi penggunaan peralatan Iran, kata Juru Bicara Kepresidenan Ukraina Serhii Nykyforov.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-204: 8 Rudal Pasukan Militer Putin Hujani Kota Asal Zelensky

- Rusia akan melanjutkan komunikasinya dengan PBB tentang kesepakatan untuk mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.

Namun Moskow mengatakan hasil nyata diperlukan, kantor berita Tass mengutip pernyataan seorang pejabat senior pada Jumat.

Ia juga mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin, yang mengatakan Rusia memiliki penilaian positif terhadap upaya PBB untuk melanjutkan ekspor pupuk Rusia.

- Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan telah membebaskan pemukiman lain di wilayah Donetsk dan meningkatkan posisi mereka di sekitar kota timur Bakhmut.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-203: Mulai Bangkit, Zelensky Klaim Rebut Kembali Wilayahnya

Desa Yatskivka di wilayah Donetsk sekarang berada di tangan Ukraina, menurut Oleksii Hromov selaku Wakil Kepala Direktorat Operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

- Menlu Cina Wang Yi telah mengatakan kepada mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba bahwa “kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati”.

Pertemuan antara Wang Yi dan Kuleba ini berlangsung di sela-sela sidang umum PBB di New York.

Pertemuan ini juga merupakan yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Adapun Kuleba mengatakan Wang Yi telah "menegaskan kembali rasa hormat Cina terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina".

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)