Aksi Mahasiswa Limboto

Mahasiswa Limboto Salat Zuhur Sebelum Baku Tolak di Depan Kantor DPRD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebelum terlibat baku tolak di depan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo, sejumlah mahasiswa Limboto menyempatkan salat zuhur di bawah Menara Limboto.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Mahasiswa Limboto sempatkan salat zuhur sebelum terlibat baku tolak dengan polisi dan satpam di depan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo. 

Orator mahasiswa Limboto menghentikan orasinya saat azan berkumandang. Kebetulan, titik aksi di Menara Limboto, dekat dengan Masjid Baiturrahim. 

Mahasiswa memilih salat di tengah jalan di bawah Menara Limboto. Beralaskan spanduk aksi, mereka berjamaah.

Usai salat, massa aksi bergeser ke depan kantor DPRD. Orator dari mobil komando berpengeras suara, memimpin aksi hingga ke depan pagar. 

Polisi dan satpam sudah menunggu. Pintu gerbang pagar dikunci rapat. Mahasiswa tak diizinkan masuk bahkan ke halaman kantor DPRD. 

Mahasiswa tetap memaksa masuk. Ingin bertemu langsung para wakil rakyat di kantor tersebut. 

Pihak pengamanan bersih keras. Pagar tetap dikunci. Akibatnya, aksi baku tolak tak terelakan. 

Mahasiswa mendorong-dorong pagar setinggi tiga meter tersebut. Dari arah dalam, polisi dan satpam berusaha menahan. Menjaga pintu gerbang tak jebol. 

Dalam aksi saling baku tolak itu, seorang mahasiswa putri, jatuh pingsan. Beruntung kawan-kawannya segera melarikannya ke RS Dunda Limboto. 

Kebetulan, RS itu hanya sejauh kira-kira 200 meter dari massa aksi. 

Menyuarakan protesnya, mahasiswa Limboto turun ke jalan melakukan demonstrasi di bawah Menara Limboto, di simpang empat Jl Ahmad A Wahab dan Jl Baso Bobihoe, Senin (12/9/2022).

Aksi mahasiswa Limboto dimulai sejak pagi pukul 10.00 Wita. Sejumlah orator naik ke mobil pickup bermuatan empat pengeras suara berukuran jumbo. 

Orator dengan almamater kuning, menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM subsidi. Selain dituding membebani masyarakat, juga kenaikan BBM disebut ulah mafia migas (minyak dan gas). 

Mahasiswa meminta pemerintah, baik di Gorontalo maupun di pusat, memikirkan ulang kebijakan kenaikan harga BBM subsidi.

Harga BBM Subsidi Pertalite dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM subsidi diumumkan Arifin Tasrif, Menteri ESDM saat jumpa pers di Istana Negara, Sabtu (3/9). 

"Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkan, jadi berlaku 14.30 WIB," ujar Arifin.

Dari keterangan Arifin, pihaknya terpaksa menaikan harga BBM subsidi, karena beban APBN yang terlalu besar. 

Saat ini kata dia, harga minyak mentah berada di level USD 90-100 per barel. 

Padahal, dalam APBN, hanya mampu mengcover USD 63 per barel.

Kenaikan harga BBM subsidi ini menuai protes keras dari kalangan mahasiswa. Tercatat ada 7 aksi demonstrasi yang terjadi sepanjang September 2022 ini. 

Aksi-aksi itu semuanya ditenggarai oleh mahasiswa. Mayoritas mahasiswa di kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan sejumlah organisasi mahasiswa (ormawa) di dalamnya. 

Titik aksi di kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Kantor Gubernur Gorontalo, Bundaran Saronde atau Bundarah HI Kota Gorontalo, Simpang Lima Telaga, serta hari ini di Menara Limboto, Kabupaten Gorontalo. (*)