TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Mohamad Ziad Lahay dan Ade Jullistry Damopoli adalah dua siswa kebanggan Pohuwato, yang berhasil mewakili Gorontalo dalam mengibarkan bendera pusaka di Istana Negara, Jakarta.
Bagaimana tidak membanggakan, dua siswa kebanggan Pohuwato ini berhasil menyisihkan para siswa lainnya di Gorontalo.
Adapun dua siswa kebanggan Pohuwato ini masing dari dua sekolah berbeda, Ziad misalnya dari SMK 1 Marisa, dan Ade dari SMA 1 Popayato.
Berikut profil keduanya yang berhasil dirangkum TribunGorontalo.com.
Moh Ziad Lahay
Moh. Ziad Lahay adalah anak pertama dari pasangan Femy Lahay dan Deby Yusuf
Siswa kelahiran 19 Mei 2006. Ia memiliki tinggi badan 178 cm. berat badan 69 kg.
Melihat dari kelahirannya, artinya Ziad kini berusia 16 tahun.
Ziad lahir di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Saat ini berdomisili di Jalan Trans Sulawesi, Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.
Ziad memiliki hobi bermain sepak bola dan jogging.
Setiap pulang sekolah, ia menyempatkan waktu 30 menit berlari di lingkungan tempat tinggalnya.
Ade Jullistry Damopolii
Ade adalah anak pasangan dari Kristin Tumampas dan Hardi Damopolii
Tidak begitu berbeda dengan Ziad, Ade juga pada 2022 ini terhitung 16 tahun. Ia adalah siswa kelahiran Popayato, kecamatan paling barat Pohuwato.
Hobinya berenang dan membaca buku.
Wanita yang sering disapa Ade tersebut memiliki tinggi badan 167,8 cm, dan berat badan 60 kg.
Ade saat ini tinggal di Desa Popayato, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Ia saat ini duduk di bangku kelas X.
Ade dan Ziad mengaku senang terpilih sebagai utusan Provinsi Gorontalo dalam mengibarkan bendera pusaka di Istana Presiden Republik Indonesia (RI).
"Tidak gampang untuk menjadi Paskibraka di tingkat Nasional, karena ini banyak melalui tahapan dan penyeleksian yang tetap," ungkap Ziad saat ditemui oleh Tribun Gorontalo di Gor Nani Wartabone.
Ade mengucapkan terima kasih kepada pembina dan pelatih.
"Ini tidak gampang ya, penyeleksian di tahap nasional itu sangat ketat sekali, bahkan wawasan kebangsaan dan ideologi pancasila kami diujikan," tegas Ade.
Rencana mereka berdua akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 15 Juli 2022.
Dalam hal ini melakukan karantina, latihan, dan pembinaan sebelum mengibarkan bendera pusaka Indonesia. (*)