“Kalau dari sisi internal kami (SOP) itu bisa saja lebih cepat karena kami juga sudah punya beberapa referensi yang tinggal disesuaikan dengan kondisi lokal,” kata Bagus.
Hanya saja, bisa jadi penutupan ini akan lama, karena terkendala pada mitra strategis yang bisa diajak kerja sama mengelola jalur pendakian ke Tilongkabila.
Sebelumnya diketahui, sejumlah anggota Mapala Gorontalo; Mapala Belantara, Mapala BTN, dan KPA Li-Bande dievakuasi dari Pegunungan Tilongkabila pada Jumat 25 Juni 2022.
Evakuasi sempat terhalang cuaca dan kondisi medan yang sulit. Tidak heran, evakuasi selesai pada hari berikutnya.
Basarnas Gorontalo menyebutkan, evakuasi dilakukan karena Dea Nanda Doke, anggota Mapala Belantara, kedinginan dengan gejala mirip hipotermia.
Kronologinya, pada Kamis (23/6/2022) pukul 04.00 Wita, 15 orang anggota Mapala Belantara melakukan pendakian wajib.
Pendakian ke Pegunungan Tilongkabila itu dalam rangka Diksar ke-7 Mapala Belantara.
Lalu pada Jumat (24/6/2022) pukul 10.00 Wita, Dea mengeluh kelelahan dan beristirahat.
Saat itu tim sudah berada di ketinggian 701 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Meski sudah beristirahat, kondisi Dea justru makin memburuk, sehingga ia dicurigai mengalami hipotermia.
Saat itu, ia menunjukan batuk berdarah. Karena kondisi korban yang sudah tidak mampu berjalan serta jalanan turun yang terjal dan becek, pukul 21.00 Wita tim pendakian mengambil keputusan untuk beristirahat di pos 1 sembari menunggu tenaga Dea kembali pulih.
Dianggap kondisi mulai membahayakan, pada saat itu juga seorang tim menginformasikan ke Basarnas Gorontalo.
Adapun penangannya dilakukan dengan Basarnas Gorontalo menerjunkan 11 personel dengan dua unit mobil penyelamatan type 2.
Tim membawa serta mountenering dan peralatan pendukung evakuasi lainnya.
Adapun cuaca ringan menyertai penyelamatan itu. Cuaca tersebut diduga menjadi sebab Dea alami hipotermia.
Belakangan, Ketua Umum Mapala Belantara membantah apa yang dialami Dea itu. Kata dia, Dea dengan nama rimba Keong Sawah itu, hanya mengalami kedinginan biasa.
Wajah, saat itu cuaca di Pegunungan Tilongkabila sedang dalam kondisi buruk.