Sabtu 11 Juni 2022: Bertambah 574 Kasus Covid-19, Varian Baru Cepat Menular

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien Covid-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penyebab kasus harian Covid-19 mulai meningkat di atas 500 dalam tiga hari terakhir.

Budi mengatakan, ada beberapa indikator yang harus dilihat dari kenaikan kasus Covid-19 yaitu kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah Lebaran, angka positivity rate dan varian baru virus Corona.

Menurut Budi, berkaca dari tahun lalu, kenaikan kasus Covid0-19 tahun ini wajar terjadi.

"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).

Diketahui, sejak Selasa (7/6/2022), kasus infeksi harian di Indonesia sudah menunjukkan peningkatan dan melampaui angka 500 kasus per hari. Pada Selasa (7/6/2022), ada 518 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari. Selanjutnya, Rabu (8/6/2022) tercatat 520 kasus.

Kemudian pada Kamis (9/6/2022) jumlahnya kembali meningkat ada 556 kasus. Pada Jumat (10/6/2022), jumlah kasus baru Covid-19 bertambah menjadi 627.

Padahal sejak akhir April 2022, kasus infeksi harian di Indonesia cenderung fluktuatif di kisaran 100-300 kasus saja.

Varian baru cepat menular

Selain mendeteksi adanya kenaikan kasus harian Covid-19, pemerintah juga menemukan adanya deteksi kasus Covid-19 varian baru.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, 4 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali.

Keempat kasus tersebut terdiri dari seorang WNI dan tiga WNA yang merupakan delegasi dari pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan kondisi klinis empat pasien yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Ia mengatakan, satu Warga Negara Indonesia (WNI) terinfeksi BA.4 dan dua Warga Negara Asing (WNA) yang terpapar BA.5 tidak mengalami gejala. Sementara itu, satu WNA mengalami gejala ringan. Adapun seluruh kasus tersebut ditemukan di Bali.

"Yang satu orang ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal-pegal," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Syahril mengatakan, seluruh pasien sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap bahkan tiga dosis. Syahril menambahkan, data interim menunjukkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron BA.1 dan BA.2.

Namun, Syahril mengatakan, tidak ada indikasi bahwa dua subvarian ini menyebabkan kesakitan lebih parah dari varian Omicron lainnya.

Halaman
123