Orang Cerdas Akan Memaksimalkan 4 Hal Ini dalam Hidupnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi membuat keputusan

TRIBUNGORONTALO.COM - Setiap orang tidak pernah terlepas dari kebiasaan terburu-buru. Hanya takarannya yang beda.

Namun banyak yang tidak menyadari kebiasaan buruk ini.

Kebiasaan terburu-buru biasanya membuat seseorang tidak maksimal dalam meraih sesuatu.

Hal itu disebabkan, saat terburu-buru seseorang bertindak tanpa berpikir matang.

Alhasil, sesuatu yang ingin dikejar tak sesuai apa yang diharapkannya.

Setidaknya ada empat hal penting yang jadi pertimbangan orang-orang cerdas dalam hidupnya.

1. Tahu Apa yang Dibutuhkan

Banyak orang yang tidak sadar dan tidak pernah perduli diri mereka sendiri.

Sehingga mereka tidak tahu apa kelemahan yang perlu dikurangi dan apa kelebihan yang perlu ditingkatkan.

Untuk menjadi versi terbaik dalam diri, semua butuh proses.

Mengubah kebiasaan boros menjadi hemat, semua butuh waktu.

Mengubah kebiasaan malas menjadi rajin, pasti butuh waktu.

Orang cerdas tahu hal tersebut. Mereka memiliki goals (tujuan) untuk mencapainya. Tapi mereka tidak akan terburu-buru. Mereka tahu setiap proses akan membawa mereka pada versi terbaik yang mereka inginkan.

Yang membedakan orang biasa dengan orang cerdas adalah dari cara mereka memprioritaskan kebutuhan dan keinginan.

2. Tidak Akan Terburu-buru Membuat Keputusan Besar

Orang-orang cerdas tidak akan terburu-buru untuk membuat keputusan besar. Misalnya dengan siapa mereka akan menikah, Perusahaan mana yang tepat untuknya bekerja ketika diberi dua opsi, atau jurusan apa yang cocok untuknya ketika memutuskan untuk melanjutkan studinya.

Keputusan yang dibuat secara terburu-buru sangat rentan mendatangkan penyesalan. Terbukti banyak sekali orang yang begitu bersemangat saat kuliah di semester awal. Namun ketika memasuki tahun kedua, mereka mulai jenuh dan cepat menyerah. Dia pun baru sadar ternyata dia salah jurusan.

Orang-orang cerdas tidak gampang memutuskan sesuatu. Dia tidak akan tertipu dengan apa yang mereka lihat sekilas.

Terkadang kondisi tertentu, memaksa kita untuk bertindak cepat. Tapi bukan berarti rencana jangka panjang dibuat dengan cara yang sama, bukan.

Sebab keputusan yang akan kamu ambil sekarang akan menentukan hidupmu di kemudian hari.

3. Menilai Seseorang

Don't judge a book by it's cover. Mungkin kita sering mendengar istilah tersebut.

Disadari atau tidak, banyak orang yang mudah terlena dengan tampilan awal.

Setiap orang ketika menjalin hubungan dengan orang lain, pasti akan menampilkan cover terbaiknya di awal pertemuan.

Lambat laun, akan mulai terlihat karakter aslinya.

"Ketika dia menjalin hubungan dengan orang yang tidak memiliki manfaat langsung kepada dirinya, dia akan memperlakukan orang tersebut secara tidak hormat," kata Abdi Suardin.

Ada juga orang yang dari penampilannya tampak acuh, bicaranya ceplas-ceplos, dan berbagai hal negatif yang membuat kamu merasa risih dan menyimpulkan orang tersebut tidak baik.

Tapi ternyata setelah didekati, berbicara langsung dengan orangnya, ternyata menyenangkan dan apa adanya.

4. Mudah Berdamai dengan Diri Sendiri

Tidak gampang untuk berdamai dengan diri sendiri. Tidak gampang untuk selalu menerima ikhlas semua kekurangan dirinya.

Terkadang banyak orang yang gagal, bukan karena dia tidak maksimal dalam bekerja. Tapi karena dia tidak mampu menerima apa adanya dirinya.

Untuk menjadi diri kita seutuhnya, dan bisa berdamai dengan diri secara utuh, kita harus memahami pikiran dan kemampuan kita.

Penting untuk mengurangi sifat ambisius. Tidak menjadi manusia perfeksionis. Sebab orang cerdas tahu batasan dirinya, dan tidak ingin menyiakan dirinya untuk mengatasi semua hal di luar batas kemampuannya.

Ingat, melakukan berbagai pekerjaan berbeda dalam satu waktu, tidak akan membawamu kemana-mana. Sebab semuanya akan dikerjakan seadanya alias setengah-setengah.

Ibarat pepatah, "Mengejar dua rusa sekaligus, akan membuatmu kehilangan keduanya."

Tapi cobalah untuk fokus pada satu atau dua hal yang kamu anggap itu sangat penting hidupmu. Lakukan itu saja, kemudian lihatlah hasilnya.

Proses itu layaknya perjalanan. Ada jalan terjal, ada arah melintang, ada jalan lurus.

Terkadang kita dipaksa untuk memutar, karena ada sebuah hajatan, jalan rusak, atau konstruksi jembatan.

Baca juga: 7 Faktor Semakin Berilmu Seseorang, Semakin Sedikit Teman

Bahkan kita mungkin kembali ke titik awal perjalanan atau tersesat.

Semua akan bisa dilalui, kalau kita menikmati perjalanannya. Karena kita yakin suatu saat kita akan sampai pada tujuan.

Orang cerdas akan fokus belajar menikmati pada momen apa yang mereka temui di jalan, bukan pada lama waktunya dia berkendara.

Tidak apa-apa memutar, tidak apa-apa tersesat, selama kita tidak menyerah, kita akan sampai pada tujuan yang kita inginkan. (*)