Kremlin Protes Rencana G7 dan UE Rebut Aset Rusia untuk Bangun Ukraina

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uang dollar AS

Laporan tersebut diutarakan oleh Presiden Bank Dunia David Malpass pada Kamis (21/4/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Kerugian yang dialami Ukraina akan bertambah karena hingga hari ini invasi Rusia belum berhenti.
Malpass menambahkan, kerugian tersebut akan meningkat lebih lanjut jika perang di sana terus berlanjut dan berkecamuk.

Lewat konferensi Bank Dunia, Malpass mengatakan bahwa kerugian fisik akibat perang di Ukraina tidak termasuk kerugian perekonomian di sana.

“Tentu saja perang masih berlangsung, sehingga biayanya meningkat,” kata Malpass.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato virtual di konferensi tersebut menguraikan biaya dan kebutuhan pembiayaan yang jauh lebih besar.

Dia mengatakan kepada peserta konferensi bahwa Ukraina membutuhkan 7 miliar dollar AS (Rp 100 triliun) per bulan untuk menebus kerugian ekonomi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke negaranya.

“Dan kami akan membutuhkan ratusan miliar dollar AS untuk membangun kembali semua ini nanti,” ucap Zelensky.

Zelensky menuturkan, komunitas global perlu segera mengeluarkan Rusia dari lembaga keuangan internasional, termasuk Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan lainnya.

Dia menambahkan, semua negara harus segera bersiap untuk memutuskan semua hubungan dengan Rusia. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kremlin Berang atas Rencana G7 dan UE Rebut Aset Rusia, Sebut sebagai Pencurian Langsung