HUT RI di Gorontalo

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Larang Waria Tampil di Perayaan HUT ke-80 RI

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, melarang pria berpenampilan wanita (waria) untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan perayaan HUT ke-80

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
HUT RI -- Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail. Wanita berpenampilan pria (waria) dilarang berpartisipasi dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. 

TRIBUNGORONTALO.COMGubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, melarang pria berpenampilan wanita (waria) untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Aturan ini berlaku di seluruh wilayah Gorontalo.

"Itu harus dilarang," tegas Gusnar saat menghadiri Gerakan Pangan Murah Bulog dan Polri di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, Kamis (14/8/2025). 

"Masing-masing daerah harus melarang itu," tambahnya.

Di Kabupaten Gorontalo, Bupati Sofyan Puhi menyatakan pihaknya akan mengawasi ketat kegiatan agar tidak ada penampilan waria

Ia bahkan memberikan ancaman sanksi tegas kepada camat yang membiarkan hal itu terjadi. 

“Kalau ada di kecamatan, camatnya akan kena sanksi. Saya suruh camatnya pakai rok jika mereka (waria) tampil. Coba saja,” ujar Sofyan.

Sofyan menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak melarang aktivitas waria secara umum, selama mereka berpenampilan sesuai jenis kelamin biologis. 

Namun, ia memperingatkan bahwa pakaian dan gerakan yang dianggap tidak sesuai akan ditindak tegas. 

“Kalau laki-laki memakai pakaian perempuan, kami tindak tegas. Gerakannya juga harus laki-laki, dong. Jangan memakai pakaian laki-laki tapi gerakannya perempuan. Itu berbahaya,” ucapnya.

Baca juga: Pembunuhan di Tilango Gorontalo, Warga Bongkar Asal Usul Terduga Pelaku

Bupati Sofyan juga membeberkan langkah penindakan berjenjang, mulai dari imbauan, tindakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga perawatan paksa.

“Tahap ketiga, kita paksa mereka untuk diobati karena mereka itu sakit. Kita ambil paksa untuk kita obati,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, juga mendukung larangan serupa. 

Menurutnya, Gorontalo memiliki adat istiadat yang kuat, sehingga partisipasi waria dalam perayaan kemerdekaan dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung. 

"Tidak boleh! Namanya waria tidak bisa ikut. Jangan kasih peluang untuk mereka," kata Adhan.

Kebijakan tegas ini menjadi sorotan, mengingat di banyak daerah lain di Indonesia, waria kerap berpartisipasi dalam lomba gerak jalan atau hiburan rakyat pada perayaan 17 Agustus. 

Bagi pemerintah, kebijakan ini diterapkan untuk memastikan perayaan berlangsung sesuai dengan norma agama dan adat istiadat setempat.

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved