PEMPROV GORONTALO

9 Dapur Makan Berigizi Gratis Beroperasi di Gorontalo, Gubernur Gusnar: Wajib Bersih dan Higienis

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Forkopimda Provinsi Gorontalo meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG)

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
MBG LIMBOTO - Moment saat Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail (kemeja biru) meninjau langsung MBG di SDN 5 Limboto dan SPPG Limboto, Kamis (31/7/2025) pagi. Gubernur menjelaskan para siswa senang dengan MBG dan dapur yang digunakan juga sesuai dengan standar. Foto (Arianto Panambang). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo, meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis (31/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Gusnar didampingi Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, mendatangi SDN 5 Limboto dan SMK 1 Limboto untuk melihat proses distribusi dan konsumsi menu bergizi bagi para siswa.

Pantauan TribunGorontalo.com, Gubernur tampak menyusuri tiap ruang kelas sambil berdialog ringan dengan para murid penerima manfaat MBG.

"Enak makanannya dek?" tanya Gusnar, yang dijawab antusias oleh mayoritas siswa dengan kata "Enak!".
Menu MBG hari itu terdiri dari nasi, ayam, sayuran, dan buah segar.

Tak hanya meninjau di sekolah, Gusnar juga mendatangi Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) yang menjadi dapur utama MBG. Ia memastikan langsung bagaimana proses penyajian makanan dilakukan sesuai standar kebersihan dan kelayakan gizi.

"Alhamdulillah, semua berjalan baik dan sesuai standar BPOM. Kami melihat mulai dari sekolah hingga ke dapur pemroses makanan. Ini penting karena menyangkut masa depan anak-anak kita," ujar Gusnar.

Menurutnya, keberadaan dapur MBG tidak hanya menjamin makanan yang higienis, tetapi juga memberikan dampak nyata pada perputaran ekonomi lokal.

Setiap harinya, dapur MBG membutuhkan sekitar 205 ekor ayam, belum termasuk kebutuhan rutin sayur, buah, telur, tempe, dan daging lainnya. Sebagian besar bahan pokok ini dipasok dari petani dan peternak setempat.

"Artinya, ekonomi rakyat juga bergerak. Masyarakat bisa berkontribusi dengan menyediakan bahan mentah. Jadi selain memberi makan bergizi untuk anak-anak sekolah, program ini juga mendorong roda ekonomi desa," tambahnya.

Hingga kini, sudah ada sembilan titik dapur MBG yang beroperasi di Gorontalo, dan jumlahnya ditargetkan bertambah menjadi 23 dapur ke depan.

"Untuk sementara ini sudah ada sembilan dapur yang aktif, dan laporan tadi menyebut akan bertambah 14 lagi. Ini akan terus berkembang agar cakupan layanan semakin luas," jelas Gusnar.

Satu dapur MBG rata-rata melayani hingga 3.000 siswa dari berbagai sekolah di sekitarnya. Karena itu, aspek kebersihan dan standar keamanan pangan menjadi prioritas.

"Lihat saja, kita semua wajib pakai pelindung kepala dan alas kaki bersih untuk bisa masuk ke dapur. Karena dapur seperti ini wajib bersih, wajib higienis," tegasnya.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program strategis nasional yang diinstruksikan Presiden, sebagai langkah konkret untuk menekan angka stunting dan memastikan pemenuhan gizi anak sekolah.

Di Provinsi Gorontalo, program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved