Berita Kota Gorontalo
'Banyak yang Masuk Penjara', Adhan Dambea Kesal DPRD Kota Gorontalo Tak Kritis ke Pemerintah
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyatakan kesiapannya untuk menerima kritik terkait kebijakan pembangunan daerah.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyatakan kesiapannya untuk menerima kritik terkait kebijakan pembangunan daerah.
Pernyataan ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Gorontalo yang membahas Peraturan Daerah (Perda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Senin (28/7/2025).
"Silakan DPRD mengkritisi kebijakan pembangunan daerah," ujar Adhan Dambea di hadapan para tamu undangan.
Namun, ia menegaskan pentingnya untuk tidak mencampuradukkan kepentingan pribadi dengan peran kelembagaan.
"Jangan sampai kepentingan pribadi dibawa-bawa atas nama lembaga, itu tidak benar," tegasnya.
Menurut Adhan Dambea, kritik harus didasari oleh data yang akurat agar bersama-sama dapat menemukan solusi terbaik bagi permasalahan yang ada. Ia mencontohkan, "Seperti masalah banjir yang sering terjadi di Buliide, saya kira itu wajar untuk dikritisi."
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap anggota DPRD yang dinilai tidak kritis terhadap Pemerintah Kota Gorontalo.
"Saya sangat kesal DPRD tidak mengkritisi pemerintah kota karena begitu banyak masalah di pemerintahan kota selama 2024, banyak yang masuk penjara," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa mengkritisi pemerintah adalah hak setiap anggota DPRD. "Mengkritik itu adalah hak anggota DPRD. Insyaallah jika diizinkan Allah, pada tahun 2026 nanti, kritiklah saya mati-matian," jelasnya.
Adhan Dambea percaya bahwa kritik yang konstruktif dapat melahirkan ide-ide baru demi pembangunan yang lebih baik di masa depan.
"Dari kritik itu akan lahir pemikiran-pemikiran baru, jangan kita selalu memuji-muji," pungkasnya.
Adapun rapat paripurna dihadiri oleh Wakil Wali Kota Gorontalo Indra Gobel, Ketua DPRD Kota Gorontalo Irwan Hunawa, serta anggota eksekutif dan legislatif.
Pihak Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga terlihat hadir dalam agenda tersebut.
Baca juga: Asal Muasal Ikan Nike Gorontalo Terungkap, Ternyata Bukan Endemik dan Punya 13 Spesies
Profil Adhan Dambea
Adhan Dambea lahir di Gorontalo pada 7 Juni 1958. Ia adalah putra dari pasangan Abdullah Dambea dan Marini Albakir.
Dalam kehidupan pribadinya, Adhan menikah dengan Salma Ointoe dan dikaruniai seorang anak.
Perjalanan Adhan di dunia politik dimulai sejak lama. Ia pertama kali menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Gorontalo periode 1999-2004, kemudian dipercaya menjadi Ketua DPRD Kota Gorontalo periode 2004-2008.
Popularitasnya terus meningkat hingga akhirnya terpilih sebagai Wali Kota Gorontalo periode 2008-2013.
Pada Pilkada 2013, Adhan kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Gorontalo. Namun, langkahnya terhenti setelah Mahkamah Konstitusi memenangkan pasangan Marten Taha dan Budi Doku.
Meskipun demikian, Adhan tetap aktif di dunia politik dan menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo hingga akhirnya kembali bertarung dan memenangkan Pilkada 2024.
Karier dan Organisasi
Selain aktif di dunia politik, Adhan juga memiliki pengalaman luas dalam berbagai organisasi.
Adhan pernah menjabat sebagai Sekretaris DPD II Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Gorontalo, Anggota DPD II KNPI Kota Gorontalo, serta Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) selama lebih dari dua dekade.
Di dunia olahraga, ia pernah menjabat sebagai Ketua Pengcab Persigo Gorontalo. Sementara dalam dunia partai politik, ia memulai kariernya di Partai Golkar, menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo pada 2004-2009.
Ia kemudian berpindah ke Partai Hanura pada 2015-2018, dan kini menjadi politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Pendidikan dan Perjalanan Akademik
Perjalanan akademik Adhan Dambea cukup unik. Ia mengawali pendidikannya di SDN 2 Luwoo pada 1972, lalu masuk STN Telaga namun tidak menyelesaikannya.
Ia kemudian mengikuti ujian persamaan SMP pada 1977 dan melanjutkan SMA dengan ujian persamaan pada 1992.
Semangatnya untuk menimba ilmu terus berlanjut hingga ia masuk Universitas Terbuka pada 2000, kemudian pindah ke Universitas Sam Ratulangi pada 2007.
Pada 2008, ia akhirnya menyelesaikan studinya dan meraih gelar sarjana.
Tak berhenti di situ, Adhan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada pada 2010 dan juga tercatat sebagai lulusan Universitas Ichsan Gorontalo.
Saat ini, ia menyandang gelar lengkap Adhan Dambea, S.H., S.Sos., M.A.
Baca juga: Baliho Bukan Jalan Kontener Bertebaran di Kota Gorontalo, Pemprov Siap Tinjau Aturan
Kembali ke Kursi Wali Kota
Pelantikan Adhan Dambea sebagai Wali Kota Gorontalo periode 2025-2030 menandai kembalinya sosok yang telah lama dikenal masyarakat.
Setelah 12 tahun menunggu, ia akhirnya mendapatkan kesempatan lagi untuk memimpin Kota Gorontalo.
Dengan pengalaman di legislatif dan eksekutif, Adhan diharapkan dapat menghadirkan kebijakan-kebijakan yang berdampak bagi kemajuan Kota Gorontalo.
(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.