Siswa Gorontalo Adu Jotos

Diduga Demi Cuan, Dua Siswa MTS Gorontalo Rela Adu Jotos Sambil Direkam

Aksi nekat dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2 Kabupaten Gorontalo bikin geleng kepala. Demi mengejar cuan dari konten Facebook Pro, en

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
Kolase TribunGorontalo.com
KOLASE - Terungkap dua siswa Gorontalo adu jotos merupakan siswa MTS 2 Kabupaten Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Aksi nekat dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2 Kabupaten Gorontalo bikin geleng kepala.

Diduga demi mengejar cuan dari konten internet, keduanya rela mengatur perkelahian di luar pagar sekolah sambil direkam agar bisa viral.

Peristiwa memalukan itu terungkap setelah video duel tangan kosong mereka beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp para guru.

Kepala MTSN 2 Kabupaten Gorontalo, Tahir Sunu, membenarkan kejadian perkelahian tersebut saat dikonfirmasi pada Senin (21/7/2025).

Baca juga: Bos Mie Gacoan jadi Tersangka Kasus Pelanggaran Hak Cipta, Ternyata Gara-gara Putar Musik

“Awalnya mereka janjian berkelahi Kamis (17/7), kemudian disepakati besoknya, Jumat pagi. Padahal sebelum kejadian, sekolah berjalan normal. Ada salat duha, kultum, apel pagi, dan program Cinta Lingkungan,” ungkap Tahir.

Dalam momen gotong royong membersihkan sampah itulah, kedua siswa pura-pura membuang sampah ke belakang sekolah.

Mereka kemudian melompati pagar belakang yang memang rawan dijadikan jalan keluar karena tidak diawasi penuh.

“Di luar pagar, dekat rumah warga, mereka adu jotos sambil direkam” jelas Tahir.

Awalnya, kejadian ini sempat tidak terdeteksi guru. Namun setelah beberapa siswa melapor, guru Bimbingan Konseling (BK) langsung turun tangan.

Kedua siswa pun membuat pernyataan damai dan sempat memohon agar orang tua mereka tidak diberitahu.

“Karena takut. Salah satunya pernah dipukul orang tuanya karena ketahuan berkelahi tahun lalu. Mereka sampai mohon-mohon ke guru BK supaya jangan telepon orang tua,” kata Tahir.

Sayangnya, masalah makin runyam ketika video perkelahian itu bocor ke grup WhatsApp guru dan menyebar cepat di media sosial.

Pihak sekolah pun memanggil orang tua, memediasi kedua pihak, dan memberikan santunan pengobatan bagi siswa yang terluka.

Baca juga: Pemprov Bantah Narasi Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Ingin Pindahkan Ibu Kota: Tidak Ada

Menurut Tahir, salah kaprah soal konten berbayar jadi pelajaran besar bagi pihak sekolah.

“Mereka kira bikin video berkelahi bisa viral dan otomatis dapat uang. Padahal sekolah sudah sering membina siswa, mendatangkan narasumber soal etika digital. Ke depan pengawasan akan kami perketat, terutama di titik rawan seperti pagar belakang,” tegasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved