Car Free Day
Car Free Day Kota Gorontalo - Tren Outfit Tak Boleh Hilangkan Esensi Lari Pagi
Tak hanya aktivitas fisik saja yang disoroti, gaya berpakaian (outfit) para pelari menjadi warna saat Car Free Day (CFD).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Fenomena lari pagi (jogging) sedang digandrungi masyarakat Gorontalo.
Tak hanya aktivitas fisik saja yang disoroti, gaya berpakaian (outfit) para pelari menjadi warna saat Car Free Day (CFD).
Kaum tua tak mau kalah trendi. Mulai sepatu, celana, kaus. Topi dan kacamata melengkapi penampilan mereka.
Di sudut jalan, terdapat fotografer FotoYu siaga mengambil gambar setiap warga yang mengitari Lapangan Taruna Remaja pagi tadi.
Sejumlah pelari melambaikan tangan saat menyadari dirinya jadi objek fotografi.
Namun CFD bukan hanya mereka yang berolahraga. Para pemilik UMKM tak kalah semangat menawarkan kebutuhan asupan energi pelari.
Ada yang membagikan brosur produk, juga berteriak menyebut nama UMKM.
Pagi tadi, Minggu (20/7/2025), ratusan warga memadati Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo.
Sejak pukul 06.00 Wita, pria dan wanita lalu lalang. Ada yang jalan santai, ada pula berlari sprint. Mulai dari kawasan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) hingga Lapangan Taruna Remaja.
Selain pelari, beberapa warga asyik bermain sepatu roda. Mereka datang berkelompok. Muda-mudi itu tertawa riang sembari unjuk kebolehan.
Djunaedi Ismail, warga Desa Talumopatu Kabupaten Bone Bolango, mengungkapkan CFD merupakan hari istimewa bagi masyarakat.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Sleeping Prince Meninggal Dunia usai 20 Tahun Koma
"CFD ini bagus karena kita dikasih ruang joging di jalanan tanpa khawatir dengan kendaraan," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Minggu (20/7/2025).
Ia pun turut menyoroti penampilan para pelari. Menurutnya, lari pagi kini jadi ajang persaingan outfit.
"Makin ke sini saya melihat pola pikir kita mulai bergeser, dari tadinya ingin mencari kesehatan, sekarang sudah mulai adu outfit," terangnya.
Bagi Djunaedi, outfit seharusnya tidak menjadi standar utama dalam berolahraga.
"Jadi tidak perlu tunggu outfit harus 'wah' dulu, sederhana saja bisa. Kan kita cari sehat, bukan gaya," bebernya.
Pendapat serupa dilontarkan Juna Mohammad. Warga Telaga Biru Kabupaten Gorontalo itu menyebut penampilan saat berlari jangan sampai menghilangkan esensi dari jogging.
"Kadang kala kalau outfit tidak bagus maka kita tidak akan joging, kita malu. Ini persepsi yang keliru," ujarnya.
Terlepas dari semua itu, masyarakat disebut semakin menyadari pentingnya menjaga kondisi kesehatan.
"Saya akui masyarakat mulai peduli dengan kondisi kesehatannya, ini perlu dipertahankan," tutup Juna.
(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.