Hardi Sidiki Wafat di Usia 57 Tahun, Dikenang Dekat Warga, Tinggalkan 4 Anak dan 6 Cucu

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Suasana duka menyelimuti ruang sidang paripurna DPRD Kota Gorontalo pada Sabtu (19/7/2025) pagi.

Tangis dan rasa kehilangan mewarnai jalannya sidang ketika Sekretaris DPRD, NR Monoarfa, membacakan daftar riwayat hidup almarhum Hardi Sidiki.

Hardi Sidiki menghembuskan napas terakhir dalam usia 57 tahun.

Almarhum lahir di Gorontalo pada 27 Oktober 1968 dan meninggal dunia di RSPAD Jakarta pada Jumat 18 Juli 2025 pagi kemarin. 

Ia tiba di Gorontalo lalu disemayamkan di kediamannya di Jalan Pinang Timur, RT 002, RW 005, Kelurahan Pulubala, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Semasa hidupnya, Hardi dikenal sebagai sosok sederhana dan dekat dengan masyarakat di daerah pemilihannya.

Karier politiknya dimulai saat terpilih sebagai anggota DPRD Kota Gorontalo periode 2014–2019.

Ia kemudian dipercaya menjabat Ketua DPRD Kota Gorontalo periode 2019–2024.

Pada Pemilu 2024, Hardi kembali terpilih untuk periode 2024–2029.

Namun, takdir berkata lain sebelum ia sempat melanjutkan pengabdiannya di kursi legislatif.

“Pendidikan dasar almarhum dimulai di SDN 4 Kota Gorontalo dan lulus pada 1981,” kata Sekwan NR Monoarfa di hadapan anggota dewan yang hadir.

Setelah menamatkan SD, Hardi melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kota Gorontalo dan lulus pada 1984. Ia kemudian menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Gorontalo pada 1987.

Dalam catatan Sekwan, semangat politik Hardi Sidiki adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat dan memperkuat fungsi pengawasan DPRD.

Ia selalu menekankan pentingnya menjalankan tugas-tugas dewan sesuai amanat undang-undang.

Almarhum meninggalkan seorang istri, empat orang anak, dan enam orang cucu.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat serta kolega di DPRD Kota Gorontalo yang mengenal sosoknya sebagai perwakilan rakyat yang dekat dengan warga.(*)