PEMPROV GORONTALO

3 Tahun Terbengkalai, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Garap Ulang Proyek Kanal Tanggidaa

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail memastikan kelanjutan pembangunan Kanal Tanggidaa tetap berjalan meski di tengah keterbatasan

Editor: Wawan Akuba
FOTO MIA
KANAL TANGGIDAA - Gubernur Gusnar Ismail minta maaf ke warga Heledulaa Utara soal Kanal Tanggidaa yang lama terbengkalai. Proyek dilanjutkan dengan anggaran Rp4,7 miliar untuk bangun pedestrian 1,4 km. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail memastikan kelanjutan pembangunan Kanal Tanggidaa tetap berjalan meski di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Proyek saluran air raksasa yang terletak di Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo itu sempat mangkrak sejak 2022.

Hingga kini, warga masih harus berhadapan dengan timbunan material dan debu sisa galian.

“Saya atas nama pemerintah provinsi ingin meminta maaf kepada masyarakat karena sudah hampir tiga tahun pekerjaan ini tertunda dan pasti membawa dampak yang tidak mengenakkan. Saya mohon maaf,” kata Gusnar usai peletakan batu pertama, Senin (14/7/2025).

Baca juga: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Tegas! Kontraktor Diminta Selesaikan Kanal Tanggidaa Tepat Waktu

Proyek Kanal Tanggidaa sebelumnya dikerjakan di era Pj. Gubernur Hamka Hendra Noer dengan pendanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Namun hingga akhir 2022, pembangunan tidak selesai. Tiga kali terjadi pergantian Pj. Gubernur, proyek pun terbengkalai.

Pemerintah Provinsi Gorontalo akhirnya mengalokasikan anggaran Rp4,7 miliar pada 2025 untuk melanjutkan pembangunan kanal dengan fokus pada pedestrian sepanjang 1,4 kilometer.

Jalur pejalan kaki ini akan memiliki lebar 3,5 meter, dilengkapi beton pola pedestrian, furnitur jalan, lampu penerangan, besi pengaman (bollard), dan beton kansteen pracetak.

Gusnar menegaskan, pembangunan Kanal Tanggidaa menjadi salah satu prioritas di enam bulan masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie.

“Pertimbangannya karena pekerjaannya sudah terlalu lama tertunda dan berada di tengah kota. Ini mempengaruhi jalur transportasi, jadi harus segera diselesaikan. Kami sudah bicara dengan DPRD dan mereka mendukung,” jelasnya.

Wakil Gubernur Idah Syahidah meminta warga mendukung kelancaran proyek dengan ikut menjaga dan mengawasi proses pembangunan.

“Saya berharap warga bisa membantu menjaga material agar tidak rusak dan merawat fasilitas yang sudah selesai nanti,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas PUPR, pedestrian Kanal Tanggidaa dikerjakan oleh CV. Bone Tirta dengan waktu pengerjaan selama 150 hari kalender.

Pemerintah Provinsi Gorontalo juga berencana melanjutkan pengaspalan jalan di sekitar kanal pada 2026.

Dengan kelanjutan pembangunan ini, pemerintah berharap Kanal Tanggidaa tidak lagi menjadi proyek mangkrak yang merugikan warga Kota Gorontalo.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved