Gempa Bumi

17 Gempa Bumi Terdeteksi di Wilayah Gorontalo hingga Minggu Pertama Juli 2025

TRIBUNGORONTALO.COM, GORONTALO – Aktivitas kegempaan di wilayah Provinsi Gorontalo menunjukkan peningkatan dalam sepekan terakhir.

|
Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
POTRET PETA GEMPA -- Berikut sejumlah titik gempa yang terjadi di Bumi Hulontalo atau Gorontalo sejak 1 - 7 Juli 2025. 

TRIBUNGORONTALO.COM, GORONTALO – Aktivitas kegempaan di wilayah Provinsi Gorontalo menunjukkan peningkatan dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), setidaknya 17 kali gempa bumi tercatat mengguncang sejumlah wilayah di Gorontalo sejak Sabtu, 28 Juni hingga Senin, 7 Juli 2025.

Meski sebagian besar gempa memiliki kekuatan ringan dengan magnitudo di bawah 4, namun pola distribusi lokasi dan kedalaman gempa patut menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam penguatan mitigasi bencana.

 
Sebaran Gempa: Boalemo dan Bone Bolango Paling Sering Diguncang
Dari sebaran lokasi, Kabupaten Boalemo dan Bone Bolango tercatat menjadi kawasan yang paling sering diguncang.

Setidaknya 9 dari 17 gempa terjadi di wilayah barat daya hingga tenggara Boalemo, serta tenggara Bone Bolango.

Misalnya, pada 3 Juli 2025, dua gempa terjadi di kawasan Boalemo dengan magnitudo 2.4 dan 2.6. Sementara pada 5 Juli, wilayah barat daya Bone Bolango diguncang gempa dengan magnitudo 4.4 pada pukul 05:50 WIB dan gempa susulan berkekuatan 2.4 hanya sejam kemudian.

Pola ini mengindikasikan adanya aktivitas seismik yang berulang di zona patahan lokal, kemungkinan dipengaruhi oleh kompleksitas tektonik di bawah perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi.

Mayoritas Gempa Bertipe Dangkal, Tapi Ada Yang Menembus 169 Km
Jenis kedalaman gempa juga menunjukkan variasi cukup ekstrem.

Beberapa gempa tercatat sangat dangkal, seperti gempa di barat laut Gorontalo Utara pada 1 Juli (kedalaman 10 km), yang umumnya lebih terasa di permukaan.

Namun, gempa sangat dalam juga tercatat, seperti pada 7 Juli 2025 pukul 09:14 WIB di tenggara Pohuwato yang memiliki kedalaman 169 km, serta gempa di barat daya Boalemo pada 4 Juli dengan kedalaman 140 km.

Gempa-gempa dalam ini seringkali tak dirasakan oleh permukaan, tapi menunjukkan dinamika lempeng di lapisan dalam bumi yang aktif.

BMKG: Masih Dalam Pola Seismik Wajar, Tapi Perlu Waspada

Prakirawan BMKG Gorontalo, Nike Noermasari Waluyo, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa rangkaian gempa ini belum menunjukkan pola mengkhawatirkan atau potensi gempa besar.

“Sebagian besar gempa termasuk dalam kategori mikro hingga ringan, dan ini cukup umum di kawasan seismik aktif seperti Gorontalo yang berdekatan dengan pertemuan Lempeng Sangihe dan Lempeng Eurasia,” ujar Nike.

Namun ia menegaskan, masyarakat tetap perlu waspada, terutama di wilayah pesisir dan zona lereng curam yang rentan terhadap longsor atau getaran sekecil apapun.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved