Viral di Media Sosial
Sekolah PAUD Tunas Bangsa Gorontalo Dibobol, Pelaku Pesta Miras hingga Curi Properti
Sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dibobol oleh oknum tak bertanggung jawab.
Penulis: Fadri Kidjab | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dibobol oleh oknum tak bertanggung jawab.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh guru PAUD Tunas Bangsa, Citra Hibulo (36).
Citra terkejut melihat pintu sudah terbuka. Padahal kunci gedung hanya dipegang olehnya.
Citra langsung menyadari ada yang tidak beres karena engselnya retak.
Wanita itu lantas merekam video penampakan sekolah dan membagikannya ke media sosial Facebook pribadi.
"Ya Allah, ini sekolah, baru berapa hari libur, ini dorang ada bongkar sekolah," tutur Citra.
Di area teras berjejer bangku dan terdapat satu botol Bir Bintang dan beberapa botol minuman energi.
"Ini sudah ada di luar, ini sudah ada botol minuman. Kendati sekolah ada terkunci, ternyata dorang ada jebol," lanjut Citra merekam engsel yang telah rusak.
Setelah diperiksa Citra dan suaminya, kondisi ruang kelas sudah acak-acakan seperti rumah kemalingan.
Lemari-lemari tempat penyimpanan berkas pun terbuka lebar.
Buku-buku pelajaran berserakan di lantai.
"Ini sudah berantakan di dalam kelas. Tidak tahu dorang berbuat apa di dalam," gerutu Citra.

Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Citra menyebut peristiwa itu baru diketahui kemarin, Kamis (3/7/2025).
Citra mengaku sengaja menyebar video di akun Facebook karena tidak sanggup menahan amarah.
"Saya kaget sekali lihat sekolah sudah berantakan. Kebetulan sekolah ada libur satu minggu," ungkap Citra kepada TribunGorontalo.com, Jumat (4/7/2025).
Menurut Citra, sekolah yang berdiri sejak 2005 itu telah beberapa kali dirusak oleh tangan-tangan jahil.
"Sudah banyak kali ini begini. Makanya saya sebar video ke Facebook," tukasnya.
Hingga kini Citra belum mengetahui sosok dalang pengrusakan sekolah tempatnya mengajar tersebut.
Ia sejatinya pernah melaporkan insiden serupa ke aparat desa setempat. Akan tetapi, tidak ada satu pun pelaku berhasil diketahui.
Tidak adanya kamera pengawas menambah teka teki tindakan kriminal ini.
Diketahui, PAUD Tunas Bangsa saat ini memiliki 11 murid dan dua guru.
Kegiatan belajar mengajar berlangsung lima kali dalam seminggu yakni Senin sampai Jumat.
Semua peserta didik berasal dari Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato.
"Biasa sekolah ini tempat nongkrong anak muda tiap malam Minggu dan malam Kamis," jelas Citra.

Citra berharap aparat kepolisian bertindak untuk mengusut kasus pengrusakan sekolah.
Pasalnya, perkara ini terus terjadi hingga sang guru cemas.
"Saya khawatir ini terulang kembali karena pelaku belum ditangkap," bebernya.
Citra juga telah melaporkan dugaan sabotase sekolah PAUD tersebut ke Polsek Dengilo.
"Iya tadi ada ibu (Citra) datang. Dan nanti ada anggota ke sana mau cek," ujar Radji, anggota Polsek Dengilo saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Jumat.
Kini engsel pintu yang rusak sudah diperbaiki oleh suami dari teman Citra.
Citra dalam kondisi jengah itu berupaya meminta bantuan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Ia menduga aksi pengrusakan ini dilakukan oleh kelompok remaja atau dewasa.
Hal itu terlihat dari susunan bangku dan botol minuman keras yang ditemukan di teras sekolah.
Para pelaku melakukan pesta miras di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Pria Dulupi Gorontalo Serahkan Diri ke Polisi usai Wajahnya Viral di Medsos, Nyaris Rudapaksa Gadis
Tak hanya itu, mereka juga mencuri properti milik PAUD Tunas Bangsa.
"Ada alat lukis yang hilang dari lemari," tutur Citra.
Citra ingin para pelaku segera diamankan polisi dan diberi hukuman setimpal.
"Jika ini tidak ada tindakan hukum maka bisa jadi akan berulang kembali," tegasnya.
(TribunGorontalo.com/Fajri A Kidjab)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.